mobilinanews (Jakarta) - Bagi para pecinta SUV tangguh, khususnya Toyota Fortuner, ada kabar menggoda dari negeri Bollywood. Toyota India baru saja meluncurkan varian baru Fortuner Legender bermesin diesel 2.800 cc 4x4 yang kini dibekali transmisi manual 6-percepatan. Varian ini tak hanya menawarkan sensasi berkendara yang lebih “raw” dan terkontrol, tapi juga hadir dengan harga yang lebih ramah kantong.
Sayangnya, varian ini hanya tersedia di pasar India, dan belum ada tanda-tanda akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat. Wajar jika kemudian muncul pertanyaan: kenapa pasar Indonesia yang notabene juga besar untuk Fortuner justru tidak kebagian opsi menarik ini?
Fortuner Manual 4x4: Sensasi Kendali Maksimal di Tangan Pengemudi
Fortuner Legender varian baru ini dipasarkan oleh Toyota Kirloskar Motor (TKM), pabrikan yang menaungi Toyota di India. Tujuannya cukup jelas: memperluas pasar dengan menghadirkan opsi transmisi manual bagi mereka yang lebih suka kendali penuh atas mobilnya, atau ingin hemat budget dibandingkan varian otomatis.
Dengan harga Rp 871 jutaan (setara dengan 4.636.000 Rupee, kurs per 15 Maret 2025), Fortuner Legender manual ini lebih murah sekitar Rp 32 jutaan dibandingkan versi otomatis 4x4-nya. Bukan angka kecil jika dilihat dari sisi psikologis pasar.
Meskipun lebih murah, fitur-fiturnya tetap lengkap. Tidak ada pemangkasan fasilitas meskipun menggunakan transmisi manual. Interior tetap tampil mewah dengan tema hitam-merah marun, jok kulit sintetis, layar infotainment sentuh, audio premium JBL 11 speaker, ambient light, hingga pengaturan kursi elektrik untuk pengemudi.
Tenaga Ganas, Torsi Lebih Kalem
Fortuner Legender manual ini dibekali mesin diesel turbo 4 silinder 2.800 cc yang mampu menghasilkan 204 daya kuda (dk). Namun karena menggunakan transmisi manual, torsi puncaknya diturunkan menjadi 420 Nm, lebih kecil dibandingkan versi otomatis yang bisa memuntahkan hingga 500 Nm.
Walau demikian, torsi sebesar itu tetap cukup untuk menaklukkan berbagai medan berat, terlebih karena mobil ini punya sistem penggerak 4x4 yang membuatnya tangguh untuk offroad ringan hingga menengah.
Eksterior Berbeda dari Fortuner Indonesia
Fortuner Legender juga punya penampilan yang sedikit berbeda dibanding Fortuner yang kita kenal di Indonesia. Fasia depannya tampil lebih garang dengan gril besar berbalut piano black, memberikan kesan sporty namun tetap elegan.
Lampu utama menggunakan dua proyektor LED, lengkap dengan daytime running light (DRL) berbentuk U berjajar tiga, dan lampu sein yang sudah LED serta ditempatkan di bawah bumper. Desain ini membuatnya terlihat lebih modern dan agresif.
Mobil ini hanya ditawarkan dalam satu varian warna: Platinum White Pearl dengan atap hitam dual-tone, kombinasi yang membuatnya terlihat eksklusif.
Konsumen Indonesia, Haruskah Iri?
Pasar Indonesia dikenal sangat responsif terhadap SUV ladder-frame seperti Fortuner. Bahkan Fortuner sering kali menjadi simbol status di kelasnya, bersaing ketat dengan Pajero Sport. Namun sampai saat ini, Toyota Astra Motor (TAM) belum memberikan opsi Fortuner Legender manual ataupun versi 4x4 diesel dengan harga lebih terjangkau.
Hal ini bisa jadi karena preferensi konsumen Indonesia yang lebih menyukai transmisi otomatis, terutama di kota-kota besar. Namun untuk penggemar offroad atau mereka yang tinggal di daerah dengan kontur medan menantang, transmisi manual 4x4 justru lebih diminati karena daya tahan dan kontrolnya.
Jika melihat pasar India yang menyediakan lebih banyak varian Fortuner dengan ragam transmisi dan sistem penggerak, rasanya Indonesia juga patut diberi opsi serupa. Terlebih, banyak pecinta otomotif Tanah Air yang senang memodifikasi atau menjadikan Fortuner sebagai kendaraan luar kota dan petualangan.
Harapan ke Depan: Mungkinkah Masuk Indonesia?
Hadirnya Fortuner Legender manual di India bisa jadi sinyal awal bahwa Toyota tengah mengevaluasi permintaan pasar terhadap opsi yang lebih ekonomis namun tetap tangguh. Jika respons pasar India memuaskan, bukan tak mungkin varian serupa bisa hadir di Indonesia.
Namun tentu saja, itu juga akan sangat tergantung pada permintaan dan preferensi konsumen lokal. Jika suara para pecinta mobil tangguh di Indonesia cukup keras, bukan tidak mungkin TAM akan melirik dan membawa varian ini masuk.
Untuk saat ini, kita hanya bisa berharap dan menunggu, atau jika tidak sabar, mungkin bisa mulai mengintip pasar impor.