
mobilinanews (Arab Saudi) - Ramalan cuaca memperkirakan suhu udara kota Jeddah yang jadi tuan rumah GP Arab Saudi akhir pekan ini akan meningkat drastis. Berkisar 35 derajat celcius dan suhu lintasan mencapai 60 derajat celcius.
Pekan lalu di GP Bahrain, suhu lintasan menyebabkan masalah pada ban di Sirkuit Sakhir. Hal sama diperkirakan akan lebih bermasalah di Jeddah.
Yang paling berpengaruh adalah sesi FP1 pada Jumat dan FP3 pada Sabtu karena berlangsung sebelum matahari terbenam. Walau demikian suhu tak akan jauh berubah pada sesi lainnya yang berlangsung malam hari.
Prakiraan cuaca pada hari Sabtu dan Minggu tidak akan jauh berbeda karena suhu udara diperkirakan akan tetap berada di sngka 30-an untuk kualifikasi dan grand prix. Suhu lintasan pun diperkirakan antara 50 sampai 60 derajat celcius.
Itu sebuah tantangan bagi semua pembalap untuk menjaga daya cengkeram dan ketahanan ban. Penting dan vital karena lintasan Jeddah merupakan salah satu trek tercepat sedunia. Jika crash, tak ada ampun, langsung berhadapan dengan tembok lintasan. Dipastikan kondisi mobil bakal babak belur karenanya.
Debu juga dapat menjadi ancaman yang mempengaruhi permukaan lintasan. Tak lain karena lokasi Jeddah yang dekat dengan gurun dan selalu menghadirkan kemungkinan pasir beterbangan ke arah kota.
Dua pembalap tim McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri masuk GP Arab Saudi sebagai favorit terutama Piastri yang baru saja juara di Bahrain. Keduanya 1-2 di klasemen dengan masing-masing 77 dan 74 poin.
Maz Verstappen (Red Bull Racing) menempel di posisi 3 dengan perolehan 69 angka.
Mencermati perjalanan ketiganya dalam 4 putaran balap sebelumnya, Verstappen hanyalah penantang di Arab Saudi meski memenangkan seri Jepang lalu. Karena dalam situasi normal, faktanya McLaren punya mobil lebih tangguh dibandingkan mobil Verstappen.
Raceday GP Arab Saudi nanti jelas tak normal jika suhu cuaca ekstrem itu benar-benar terjadi. Jika demikian halnya, maka peluang Verstappen menang lagi lebih terbuka. Sebab, dalam situasi itu Verstappen lebih mampu menangani permasalahan dibandingkan duo McLaren dalam hal memenej kinerja ban. Secara strategi pun skuad RBR masih berada di atas kru McLaren.
Karen itu menarik menunggu kebangkitan Verstappen lagi. Biisakah ia meneruskan tradisi podium di Jeddah, terutama gelar juara seperti tahun lalu?
Kuncinya, salah satunya adalah strategi.ban itu. (r)