
mobilinanews (Arab Saudi) - Baru lima kali balapan di atas Ferrari SF25, Lewis Hamilton sudah menyerah. Lempar handuk dan tak lagi yakin bisa ikut perburuan gelar 2025.
Keputusasaan pria Inggris berusia 40 tahun itu muncul usai raceday GP Arab Saudi pada Senin (21/4) dinihari WIB. Ia hanya finish ke-7 dari starting grid 7. Memang trek dalam kota Jeddah bukan lintasan favoritnya. Tapi, yang paling menyesakkan adalah kekalahannya dari Charles Leclerc. Ia kalah telak dari rekan setimnya di Ferrari itu sepanjang musim 2025. Hanya di sesi sprint race GP China ia berjaya. Sisanya ya begitulah, masih harus beradaptasi dengan Ferrari yang karakternya bertolak belakang dengan Mercedes yang selama ini dibesut Hamilton.
Puncaknya di Jeddah. Hamilton kalah 0,5 detik dari Leclerc di phase kualifikasi. Saat race 50 laps, ia malah tertinggal 31 detik. Itu menyakitkan karena bukankah rekan satu tim menjadi lawan pertama yang harus dikalahkan?
Saat Leclerc fight keras dengan Lando Norris (McLaren) untuk berebut P3, Hamilton hanya bisa menatap dari kejauhan dan saat sama ingin balapan cepat berakhir.
Semakin menyakitkan karena pembalap 18 tahun, Andrea Kimi Antonelli, yang menggantikan Hamilton di Mercedes justru finish P6 di Jeddah dari posisi start 5. Persis di depan hidung Hamilton.
Apa yang dialaminya di Jeddah bukanlah gambaran dari seorang Hamilton dengan rekor 7 gelar juara dunia F1, 105 kemenangan dan 104 pole positions.
"Tidak ada yang spesifik. Saya hanya merasa masalah di atas SF25 tak akan bisa diatasi dalam waktu singkat," kata Hamilton kepada media di Jeddah.
Pernyataan itu kontras dengan komentarnya usai GP Bahrain lalu. Ia bilang saat itu sudah menemukan cara mesngemudi terbaik di atas mobil barunya.
Sejauh ini Hamilton merasa tak nyaman di atas SF21 terkait keseimbangan dan kecepatan mobil, juga masalah oversteer yang membuatnya sulit di dalam tikungan.
"Saat ini, tidak ada perbaikan. Ini akan terjadi sepanjang sisa kompetisi tahun ini. Saya hanya meluncur (keliling sirkuit). Ini akan menyakitkan." (r)