mobilinanews (Prancis) - Aksi Max Verstappen menyalip Lewis Hamilton yang disebut melanggar aturan soal track limit ternyata berbuntut panjang. Banyak pengamat menyebut sebenarnya Hamilton juga lakukan pelanggaran yang sama di tempat yang sama, bahkan berkali-kali.
Itu menyebabkan Verstappen membiarkan Hamilton kembali menyalipnya agar tidak mendapatkan penalti 10 detik. Tapi, usai balapan, banyak yang mempersoalkan keputusan pimpinan lomba yang terlalu memihak Mercedes dan Hamilton.
Atas desakan tim Red Bull, FIA kemudian melakukan investigasi dengan berkali-kali memutar kembali rekaman balapan. Hasilnya, Hamilton tertangkap kamera beberapa kali melakukan pelanggaran dengan melewati batas lintasan di T4 itu, di mana Verstappen menyalipnya.
FIA juga membongkar data pada mobil Hamilotn. Hasilnya, juara dunia 7 kali itu ternyata diuntungkan oleh aksi melebar di T4 itu. Dibandingkan RB16B milik Verstappen, W12 besutan Hamilton diuntungkan 0,2 detik per lap. Atas fakta ini FIA pun mendiskualifikasi Hamilton dari kemenangan di seri pembuka musim 2021. Verstappen jadi juara baru.
"Kami telah membuat keputusan dengan hati nurani. Awalnya kami tak memberikan sanksi apa pun terhadap Lewis. Namun, atas desakan Red Bull kami menganalisis data pada mobil nomor 44 dan menemukan fakta bahwa Lewis memiliki keuntungan signifikan atas manuvernya di T4. Kami tak punya pilihan selain mendiskualifikasinya," kata Race Director FIA Michael Mesi.
"Saya tahu banyak penggemar yang akan kecewa karena cerita ini tiba-tiba berakhir, tapi begitulah adanya," imbuh Mesi.
Dan, cerita Mesi memang benar-benar berakhir karena semua itu beredar pada 1 April. Tentu saja kasus diskualifikasi itu hanya sekadar tipuan April Mop dan banyak fans F1 tertipu alias kena prank. April mop adalah aktivitas lucu-lucuan yang rutin berlangsung tiap 1 April dengan menyebar berita-berita palsu,
Tapi, di luar itu, faktanya memang kasus track limits itu masih jadi kontroversi. Terutama di Belanda, negara asal Verstappen. Banyak yang mencela FIA dengan tuduhan tak adil karena Hamilton juga lakukan pelanggaran track limits.
Kalau Vertappen dianggap mendapat keuntungan dari aksi menyalip itu maka Hamilton juga disebut punya keuntungan juga dalam arti keuntungan performa.
Nah, cerita yang asli itu bisa jadi belum akan berakhir. Kasus ini akan jadi referensi bila terjadi lagi pada 22 race F1 berikutnya di musim 2021. (rnp)!