
mobilinanews (AS) - Dalam 5 race musim ini McLaren telah meraih 4 kemenangan sementara Red Bull Racing baru menang sekali. Kalah 4-1 membuat berbagai rumor berseliweran.
Mulai dari isu bakal hengkangnya Max Verstappen, pengembangan besar-besaran di Imola, dan isu terakhir soal kecurangan McLaren menjaga suhu dan performa bam mobil Lando Norris dan Oscar Piastri.
Seperti Helmut Marko yang sudah gelisah soal masa depan Verstappen, Team Principal RBR Christian Horner pun tampaknya sama gelisahnya.
Di Miami dia membantah pemberitaan beberapa media, termasuk juga mobilinanews.com ikut menulisnya, bahwa RBR akan bawa up-grade besar-besaran RB21 untuk mengembalikan rasa nyaman Verstappen di dalam tim.
Bahwa itu adalah uoaya untuk pertahankan juara dunia bertahan itu. Soalnya ada isu klausul kontrak, kalau hingga pertengahan musim performa Verstappen tak kompetitif maka kemungkinan ia akan out pada akhir tahun ini meski punya kontrak hingga akhir musim 2028.
"Saya ngga ngerti darimana berita itu muncul. Kami tak punya program pengembangan besar-besaran, tetapi tahap demi tahap, race by race."
Menurut Horner tak perlu RBR bawa pengembangan mayor ke Imola karena di seri GP Spanyol nantinya ada perubahan regulasi, salah satunya soal tingkat kelenturan/kekakuan sayap depan, bagian yang selama ini dianggap salah satu kekuatan McLaren.
"Hanya waktu yang akan membuktikan, apakah itu menguntungkan atau merugikan tim tertentu, " kata Horner dikutip dari oversteer.
Masih di Miami, Horner pun layangkan protes ke FIA dengan tuduhan McLaren curang.
Dipetik dari media Jerman, Auto Motor und Sport, RBR memasang kamera termal di pitstop untuk membaca suhu dari poros pendingin rem yang terkait langsung dengan performa ban. Hasilnya ditemukan warna biru pada MCL39, yang sangat berbeda dengan tim lainnya yang berwarna oranye atau merah.
Singkatnya, kubu Horner menduga McLaren menyuntikkan air ke dalam ban untuk menjaga perdorma ban mereka dalam kualifikasi maupun selama balapan.
Ditulis Auto Motor und Sport, suntikan air itu membuat performa ban Norris dan Piastri lebih bagus dalam menjaga suhu ideal sekaligus mengurangi tingkat degradasi atau keausannya.
Bagian inilah yang dimajukan Horner kepada FIA untuk diinvestigasi. Laporan yang kemudian ditertawakan bos McLaren Zak Brown.
Brown mengklaim, mereka bisa memenej suhu ban bukan karena minum air dari botol yang dilabeli stiker 'Air Ban' tetapi karena kombinasi dari downforce, keseimbangan dan inovasi teknis lainnya.
"Ini dapat menunjukkan konduksi udara canggih dalam sistem pendinginan rem, material khusus untuk pengaturan suhu, dan inovasi cerdik lainnya," tegas Brown.
Tapi, Horner sudah masukkan kecurigaannya kepada FIA dan tinggal tunggu waktu apa jawaban FIA karena tahun lalu pun RBR pernah ajukan protes serupa tapi tak berkelanjutan karena delegasi teknik FIA tak menemukan apa yang dituduhkan. (r)