mobilinanews (Sentul) – Rava Mahpud dinobatkan sebagai juara nasional kelas Micro Max kejurnas gokart Eshark 2015 yang berakhir di Sentul International Karting Circuit (SIKC) Bogor, Minggu (1/11).
Namun kemenangan pegokart andalan tim TKM JMS Racing itu sempat diwarnai pro-kontra. Rava akhirnya dinyatakan sebagai juara setelah Dicky Setiawan selaku manajer tim TKM melakukan protes ke steward dan COC.
Protes resmi dilakukan karena Rava dianggap melakukan jump start pada final kelas Micro Max itu. Dengan itu, Rava sempat kena penalti penambahan 10 detik. Bahkan sempat di-announce dan ofisial result yang ditanda tangani steward.
Juara kelas ini diraih Ariel Andhika Bahran (UI Racing Team) yang berarti mempertahankan gelar yang diraihnya tahun lalu.
Namun rupanya protes tim TKM itu diterima. Dalihnya, setelah diperlihatkan rekaman video dari berbagai angle, dinyatakan Rava tidak melakukan jump start.
“Justru dalam rekaman itu tampak gokart Ariel agak mbrebet. Sehingga terkesan Rava melakukan jump start,” ujar seorang ofisial yang enggan disebut namanya.
Eris Mahpud selaku orang tua Rava tak ingin masalah ini jadi polemik. Pasalnya, pihaknya telah melakukan prosedur resmi dengan entrant tim melakukan protes ke panitia.
“Dari protes resmi yang dilakukan tim, ternyata hasilnya sudah bisa kita lihat sendiri. Rava tak terbukti melakukan jump start,” ujar Eris kepada mobilinanews.
Atas keputusan ini, Toto Satianto selaku manajer tim UI Racing langsung melakukan banding ke PP IMI. “Kok bisa ya keputusan sudah keluar bisa dibatalkan. Tentunya Ssteward dan COC tidak berani membatalkan keputusan itu tanpa alasan yang kuat,” ungkap Toto.
Tengku Irvan Bahran, ayahanda Ariel Andhika Bahran menyesalkan keputusan itu. “Kita harus sportif menghadapi keputusan ini. Sport kan harus menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitaslah,” ujarnya.
Bagaimana kelanjutannya, kita tunggu saja.