Potongan 10 Persen Diminta Driver Gojek Bilang Tidak Semudah Itu

Kamis, 22/05/2025 10:10 WIB | Ade Nugroho
Potongan 10 Persen Diminta Driver Gojek Bilang Tidak Semudah Itu
Potongan 10 Persen Diminta Driver Gojek Bilang Tidak Semudah Itu

mobilinanews (Jakarta) -  Gelombang demonstrasi ribuan pengemudi ojek online kembali memenuhi jalanan Jakarta hari ini 20 Mei 2025 Mereka datang dari berbagai kota dengan satu suara Menuntut keadilan dan perbaikan sistem yang selama ini dinilai hanya menguntungkan perusahaan aplikasi

Salah satu tuntutan utama yang disuarakan dalam aksi tersebut adalah penurunan potongan pendapatan mitra pengemudi dari perusahaan aplikasi seperti Gojek Driver meminta agar komisi yang diambil oleh aplikator tidak melebihi 10 persen

Namun harapan itu langsung dijawab oleh pihak Gojek Perusahaan yang berada di bawah naungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk itu menilai permintaan tersebut tidak realistis untuk segera diterapkan

Catherine Hindra Sutjahyo selaku Direktur Gojek menyatakan bahwa perubahan skema pendapatan tidak bisa dilakukan secara instan atau sepihak karena berdampak besar pada ekosistem yang ada

“Kalau potongan diturunkan ke 10 persen bisa jadi tarif layanan naik Kalau tarif naik masyarakat bisa jadi enggan pakai layanan ojol Artinya order bisa turun Penghasilan mitra juga bisa terdampak” ujar Catherine seperti dikutip dari Kontan

Potongan Dibelanjakan Lagi ke Pengguna Begitu Kata Gojek

Menurut Catherine sekitar 20 persen potongan dari pendapatan mitra bukan sepenuhnya masuk ke kantong perusahaan Sebagian besar katanya justru dialokasikan kembali ke pengguna melalui promo diskon atau subsidi tarif

“Promo ini penting Kalau tidak ada promo harga jadi mahal dan masyarakat bisa lari ke transportasi lain Kalau itu terjadi driver juga yang kena imbas” jelasnya

Ia menekankan bahwa sistem saat ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara harga yang bisa dijangkau pengguna dan penghasilan yang tetap kompetitif untuk mitra

Namun narasi ini tentu saja tidak serta merta diterima bulat oleh para driver Banyak dari mereka yang merasa bahwa sistem bonus makin ketat target makin tinggi dan program seperti prioritas hemat dan aceng malah menekan penghasilan bukan membantu

Tuntutan Driver Tidak Hanya Tentang Uang Tapi Juga Soal Perlindungan

Selain potongan yang dianggap terlalu besar pengemudi juga menuntut adanya kejelasan soal status hubungan kerja dengan perusahaan Mereka menolak perlakuan sepihak yang tidak melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan

Selama ini para driver disebut sebagai mitra namun dalam praktiknya mereka merasa diperlakukan seperti tenaga kerja penuh tanpa jaminan keamanan tanpa asuransi layak dan tanpa perlindungan hukum yang jelas

Hal ini memunculkan seruan agar pemerintah segera hadir dengan regulasi yang berpihak pada pekerja digital Pemerintah diminta tidak lagi diam terhadap pelanggaran regulasi yang dilakukan oleh perusahaan aplikator

Menimbang Antara Kepentingan Bisnis dan Keadilan Sosial

Di satu sisi perusahaan tentu harus menjaga kelangsungan usaha Mereka berargumen bahwa biaya operasional tinggi teknologi mahal dan inovasi harus terus didorong agar layanan tetap relevan dan kompetitif

Namun di sisi lain para pengemudi yang menjadi tulang punggung operasional di lapangan menilai bahwa keuntungan besar yang diraih perusahaan tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan mereka

Catherine menyebut bahwa setiap perubahan harus dipikirkan secara menyeluruh bukan emosional atau populis Menurutnya semua harus melihat data dan kondisi pasar dengan rasional

“Kami berusaha menjaga transparansi pendapatan mitra Insentif kami sesuaikan dengan kondisi lapangan Lokasi jumlah pesanan semua diperhitungkan supaya pendapatan tetap stabil” ujarnya

Namun tetap saja kata stabil menjadi relatif bagi para pengemudi Karena bagi mereka yang bekerja 10 sampai 12 jam sehari tanpa kepastian penghasilan tetap stabil artinya berbeda

Apakah 10 Persen Terlalu Rendah Atau Justru Wajar

Permintaan potongan 10 persen dianggap Gojek tidak realistis Tapi bagi pengemudi itu justru bentuk keadilan Mereka percaya bahwa dengan pengurangan potongan mereka bisa membawa pulang penghasilan yang lebih manusiawi

Saat ini potongan sekitar 20 persen membuat banyak driver mengeluh karena sisa yang dibawa pulang sering kali tidak sebanding dengan waktu dan tenaga yang dikeluarkan Ditambah lagi dengan biaya bensin perawatan kendaraan dan kebutuhan harian yang terus naik

Dari sisi pengguna potongan besar yang dialihkan ke promo memang membuat tarif jadi murah Tapi dalam jangka panjang bisa menekan driver hingga titik jenuh dan justru membuat layanan makin buruk karena turunnya motivasi dan kualitas pelayanan

Apa yang Sebenarnya Dibutuhkan

Yang dibutuhkan bukan hanya diskusi soal angka Tapi juga transparansi dan kesetaraan dalam pengambilan keputusan Banyak driver merasa kebijakan hanya datang dari atas tanpa ruang dialog Mereka hanya menerima tanpa bisa menawar

Jika Gojek dan aplikator lain sungguh-sungguh ingin membangun ekosistem yang sehat maka pendekatannya harus dua arah Dialog harus dibuka Bukan hanya kepada asosiasi formal tapi langsung ke komunitas yang berada di lapangan

Pemerintah pun harus mulai memikirkan bahwa era digital memerlukan pendekatan baru dalam regulasi Tidak bisa lagi bersikap netral di tengah ketimpangan yang nyata