mobilinanews (Inggris) - Terbukti sudah mobil besutan Red Bull Honda kompetitif melawan Mercedes. Juga terbukti kedatangan Sergio Perez di kubu Red Bull memudahkan tim merancang strategi.
Momen saat start GP Emilia Romagna, Imola, lalu setidaknya bisa jadi contoh betapa Lewis Hamilton pasti terpengaruh dengan dua Red Bull yang start dari samping dan belakangnya. Logikanya ia dan timnya tentu bertanya-tanya strategi start bagaimana yang akan dilakukan rival.
Faktanya saat itu Hamilton seperti telat menutup ruang Verstappen yang dari belakangnya secepat kilat bergerak ke sisi kiri dan sejurus kemudian sudah jadi pemimpin balapan di depan.
Tak salah kalau kini Verstappen berharap rekan setimnya, Perez, bisa berkolaborasi seperti itu lagi secara regular pada balapan berikutnya. Tak hanya di sesi kualifikasi untuk tentukan posisi start, tapi juga saat balapan.
Pasalnya, Perez sudah buktikan kecepatan adaptasinya dengan RB16B dan sudah temukan kecepatannya seperti ia perlihatkan di Bahrain.
"Saya berharap kami bisa lebih sering bersama melawan Mercedes. Karen hal itu akan jelas mempersulit lawan. Jika Anda bisa menekan satu mobil dengan dua mobil, maka situasinya akan selalu lebih rumit buat mobil yang satu itu," kata Verstappen.
Namun ia sadar bahwa pada akhirnya juga berpulang pada kemampuan mobil Red Bull sendiri. Hanya jika mobil tetap kompetitif maka ajakannya kepada Perez bisa diwujudkan.
"Ya, pada akhirnya kembali kepada mobil. Kami hanya perlu memastikan punya mobil yang kencang di sirkuit mana saja. Dengan demikian kami tak perlu banyak berpikir soal jalan pintas atau strategi tertentu, hanya berpikir bagaimana menjauh dari Mercedes," imbuh Verstappen yang tahun ini diprediksi sebagai penantang terkuat Hamilton dalam perebutan trofi juara dunia di akhir musim.
Ia pun mengaku saat ini hanya fokus pada satu hal: kejuaraan dunia! Tak ada yang lain, dan ia tak mau berpikir terlalu jauh ke depan seperti potensi jadi pembalap Mercedes tahun depan.
"Saya ingin memenangkan balapan dan kejuaraan dunia bersama Red Bull. Itulah mengapa saya menandatangani kontrak begitu lama (hingga akhir 2023). Saya merasa betah dalam tim ini, dan itu sangat penting bagi saya," ujarnya.
Dari dua race yang sudah berlangsung Hamilton dan Verstappen sudah saling mengalahkan. Hamilton sementara memimpin klasemen dengan selisih 1 poin hasil bonus dari fastest lap di GP Emilia Romagna.
Ini kali pertama Red Bull dan Verstappen bisa bersaing sedekat itu dengan Mercedes. Dan semua berharap, termasuk Hamilton, agar rivalitas ini bisa berlangsung panjang agar F1 tak lagi membosankan. (rnp)