MotoGP 2025: Di Tengah Konflik Aprilia Versus Jorge Martin, Honda Menggoda Dengan Tawaran 3 Tahun Kontrak

Jum'at, 30/05/2025 23:59 WIB | Rulin purba
Massimo Rivola dan Jorge Martin isainyelen kontrak tahun lalu, kini terancam.putus di tengah jalan. (Foto: gpone)
Massimo Rivola dan Jorge Martin isainyelen kontrak tahun lalu, kini terancam.putus di tengah jalan. (Foto: gpone)

mobilinanews (Spanyol) - Kemenangan perdana Aprilia di serial MotoGP tahun ini, lewat Marco Bezzecchi di GP Inggris ternyata tak membuat Jorge Martin tertarik mengubah niat mundur dari pabrikan Italia itu. Ada faktor Honda di dalamnya.

Aprilia tetap dengan pendiriannya bahwa kontrak dengan Marrin sah dan berlaku hingga 2026. Di sisi Martin,  ia punya klausul dalam kontrak yang menyebut bisa mundur di akhir 2025 jika tak kompetitif dalam 6 seri awal. Dan, faktanya, ia tak kompetitif karena memang tak berlaga dalam 6 seri main race. Ia hanya sekali bertanding hingga finish di sesi sprint race GP Qatar dan itu pun gagal meraih poin.

Di tengah persoalan yang melibatkan pengacara itu - Martin malah dikabarkan pakai jasa sebuah firma hukum paling terkenal di Spanyol - nama Honda terseret berada di tengah persoalan itu.

Faktanya di GP Prancis lalu, tak lama setelah Martin melayangkan keinginan untuk mengaktifkan perjanjian 6 balapan itu, Team Principal Aprilia Massimo Rivola dikabarkan bertemu secara khusus dengan Hikaru Tsukamoto, President HRC (Honda Racing Coporatioan. 

Hanya saja, saat itu media belum dapat bocoran apa isi pertemuan.  Baru hari ini, 30 Mei 2025, media Autosport dan Motorsport menyebut isi pertemuan yang intinya adalah Rivola menyebut pihaknya punya kontrak yang sah dengan Martin hingga 2026 dan meminta Honda untuk menghormati hal itu.

Tapi, permintaan Rivola sepertinya tak menyurutkan langkah pabrikan Jepang itu untuk 'menggoda' sang juara dunia 2024. Team Principal Honda Alberto Puig secara terbuka mengakui Honda tertarik kepada Martin jika yang bersangkutan bebas dalam arti tak lagi terikat dengan tim lain.

"Semua tim inginkan pembalap seperti Jorge. Ia juara dunia. Bodoh jika ada yang tidak menginginkannya," tegas Puig.

Dan, pada hari ini juga, 30 Mei 2025, media GPone merilis artikel yang isinya menyebut isu kalau Martin sudah ditunggu di depan pintu Honda dengan kontrak panjang 3 tahun. 

Jika isu itu benar, niat Martin ke Honda dikabarkan tak lepas dari pengaruh Aleix Espargaro, mantan kapten tim Aprilia yang saat ini jadi pembalap penguji Honda. Ia bersahabat dengan Martin dan menjadi sosok penting kepindahan Martin dari Pramac Ducati ke Aprilia.

Aleix sudah membantah ia mempengaruhi Martin untuk masuk Honda. Tetapi, katanya, segala sesuatunya tergantung kepada Martin sendiri dan ia akan menghormati apapun keputusan sahabatnya itu.

Tampaknya konflik Aprilia dengan Martin tak akan selesai dengan cepat. Martin menawarkan opsi perpanjangan 6 seri balap penentuan lagi yang dimulai dari saat ia kembali bertarung di MotoGP. Ia sendiri belum diketahui kapan pulih 100% dan bisa mengaspal.lagi.

Rivola menolak negoisasi itu karena sama saja itu justru membuka jalan buat Martin untuk tidak meneruskan kontrak hingga tahun  depan. Ya, jika disetujui maka 6 seri balapan itu tak akan membuat Martin bersaing di kejuaraan dunia karena saat ini saja tak punya poin di klasemen karena kebanyakan menepi akibat cidera berkepanjangan.

Situasi ini jelas tak menguntungkan Martin. Jika tak ada titik temu antara Aprilia, diprediksi Martin juga akan berpikir dua kali untuk membawa kasus ini ke pengadilan meski sudah dikelilingi para pengacara top negerinya.

Sebab, proses sidang pengadilan akan berlangsung di Italia dimana Aprilia bermarkas dan di negara mana kontrak antara kedua pihak dibuat dan disahkan secara hukum.

Proses ini bisa menelan waktu berbulan-bulan. Membuat posisi Martin ke musim 2026 tak jelas. Kalaupun Honda berminat, sepertinya mereka juga butuh waktu cepat untuk menetapkan line up pembalapnya musim depan. 

Entah jalan mana yang akan diambil Martin. Terus bersama Aprilia ke musim 2026 dengan situasi yang bisa saja tak lagi nyaman baginya karena sudah menciderai perasaan para petinggi Aprilia? Entahlah jika di tengah jalan Aprilia mau berdamai jika disertai kompensasi tertentu, mungkin semacam ganti rugi dan itu pun kalau Aprilia sudi.

Situasi yang serba sulit buat Martin. (r)