
mobilinanews (Jakarta) - Selama hampir lima dekade, nama Volkswagen Golf menjadi ikon mobil hatchback di dunia otomotif. Sejak diluncurkan pertama kali pada Maret 1974, Golf telah terjual lebih dari 37 juta unit, mengalahkan rekor Beetle (21,5 juta) dan Polo (20 juta). Namun kini, sang legenda seolah mulai kehilangan sinarnya. Apakah ini benar-benar awal dari akhir?
Data dari internal VW yang dilihat Reuters menunjukkan tren yang cukup mencemaskan. Pada tahun 2015, VW masih memproduksi lebih dari 1 juta unit Golf secara global. Namun tahun lalu, angka itu merosot drastis jadi sekitar 300.000 unit. Proyeksi untuk 2025 bahkan lebih buruk: hanya 250.000 unit.
Daniela Cavallo, kepala dewan pekerja VW, tak ragu menyebutnya sebagai “penurunan yang tak terbendung.” Wolfsburg, yang menjadi rumah bagi produksi Golf selama puluhan tahun, kini menghadapi ketidakpastian besar.
Golf generasi ke-8 sempat dibanggakan sebagai evolusi digital, tapi ternyata bermasalah di awal peluncurannya. Bug perangkat lunak dan desain antarmuka yang dianggap tidak ramah pengguna justru membuat konsumen kecewa.
Beberapa kritik tajam diarahkan ke:
Kualitas interior yang turun drastis, terutama dibanding generasi Mk7 yang dianggap salah satu Golf terbaik sepanjang masa.
Penghapusan tombol fisik dan penggantian dengan kontrol sentuh, termasuk penggeser volume di bawah layar, yang membuat pengalaman berkendara jadi rumit dan tidak intuitif.
Inovasi digital yang diniatkan sebagai keunggulan, justru menjadi boomerang bagi loyalis Golf.
Namun bukan hanya masalah teknis yang menghantam Golf. Kita hidup di era SUV dan crossover—dan VW tahu betul soal ini. T-Roc, yang secara dimensi dan platform bisa dianggap sebagai “Golf yang lebih tinggi,” kini menjadi ancaman dari dalam rumah sendiri.
Tahun lalu, Golf hanya terjual 216.549 unit di Eropa, hanya unggul tipis 13.000 unit dibanding T-Roc. Bahkan T-Roc Convertible, model yang semula diragukan, sukses mengalahkan penjualan Mazda MX-5 Miata di pasar Eropa.
Volkswagen berencana memindahkan produksi Golf bermesin bensin ke Puebla, Meksiko, mulai 2027. Pabrik Wolfsburg akan tetap beroperasi, tapi fokus pada model lain seperti Tiguan, Tayron, dan Touran.
Imbasnya? Pengurangan tenaga kerja besar-besaran. VW menargetkan pemangkasan 35.000 pekerja di Jerman hingga akhir dekade. Lebih dari 20.000 karyawan telah menyetujui untuk pensiun dini atau keluar secara sukarela dalam lima tahun ke depan.
Golf belum benar-benar tamat. VW berjanji akan menghidupkan kembali Golf dalam versi full electric berbasis platform khusus EV (SSP), yang diperkirakan meluncur menjelang akhir dekade ini.
Model ini akan kembali diproduksi di Wolfsburg, bersama T-Roc versi listrik. Apakah Golf generasi ke-9 bisa merebut hati pasar seperti masa jayanya? Ataukah ini hanya nostalgia yang dipaksa bertahan?