F1 2025: Bos Racing Bulls Ogah Pembalapnya Jadi Rekan Setim Max Verstappen, Ini Sebabnya

Rabu, 11/06/2025 22:15 WIB | Rulin purba
Isack Hadjar (Prancis/Racing Bulls). (Foto: motorsportweek)
Isack Hadjar (Prancis/Racing Bulls). (Foto: motorsportweek)

mobilinanews (Inggris) - Team Principal Racing Bulls Peter Bayer mendesak petinggi tim Res Bull Racing (RBR) agar tidak mempromosikan pembalap rukinya jadi team mate Max Verstappen di tim utama.

Sang ruki yang dimaksud adalah Isack Hadjar, pembalap campuran Aljazair-Prancis yang baru tampil tahun ini bersama Racing Bulls yang merupakan tim yunior RBR.

Ia menggantikan pembalap Jepang Yuki Tsunoda yang promosi jadi pendamping Verstappen sejak GP Jepang lalu. Tsunoda menggantikan mantan rekan satu timnya di Racing Bulls, Liam Lawson, yang hanya menjalani dua race musim 2025 dan kemudian dikembalikan ke Racing Bulls.

Hadjar yang merupakan runner up kejuaraan dunia F2 2024 melakoni debutnya dengan sensasi positif. Tampil dalam 9 race musim ini, ia tercatat 5 kali masuk zona poin alias finisher 10 Besar.

Ia tak hanya melampaui perolehan hasil Lawson, tetapi juga lebih berhasil dibandingkan Tsunoda bersama RBR.

Hasil terbaik Hadjar adalah finish P6 di sirkuit ikonik Monte Carlo, Monaco. Lima pembalap di depannya adalah nama-nama besar di F1 saat ini seperti Lando Norris, Oscar Piastri,  Charles Leclerc,  Lewis Hamilton dan Verstappen. Sedangkan Tsunoda hanya memetik 7 poin dari 7 race bersama tim senior.

Karena itu berhembus kabar serius kalau Hadjar sangat berpotensi menggantikan peran Tsunoda di RBR, menjadi pendamping Verstappen. Entah di beberapa race sisa musim ini atau ke musim 2026. Ini sebuah prediksi masuk akal mengingat tabiat petinggi RBR yang selama ini dengan mudah menggonta-ganti pembalap pendamping Verstappen.

Bayer pun melihat gelagat itu. Sebelum terlambat, ia pun minta petinggi RBR jangan terlalu cepat mempromosikan Hadjar. Ia harap RBR mengizinkan Hadjar tetap bersama tim junior setidaknya hingga akhir musim 2026 seraya bercanda bahwa Racing Bulls mungkin tidak punya pilihan selain "memborgol" tangan driver pemula itu agar tidak bergabung dengan skuad senior.

 "Demi Tuhan, jangan ambil bakat ini dari kami terlalu cepat. Ia harus lebih dulu mengenal seluruh bisnis ini pada akhir tahun 2026. Sampai saat itu tiba kami harus memborgolnya," kata Bayer lewat media Jerman Blick, berharap pembalapnya punya pengalaman lebih panjang dan semakin matang sebelum dipetik RBR.

Tapi, itu tadi, jika diminta petinggi RBR, tak ada pilihan Racing Bulls untuk menolak karena fungsinya sebagai tim kedua adalah pembimbing dan pemasok para pembalap muda untuk promosi ke tim utama Red Bull.

Bayer layak gelisah. Jika performa Tsunoda tak kunjung membaik maka hanya tinggal menunggu waktu dirinya diturunkan ke tim yunior seperti halnya Lawson. Siapa lagi kandidat penggantinya di tim utama kalau bukan Hadjar. (r)