
mobilinanews (Kanada) - Lagi-lagi, 3 stewards yang mewakili FIA di event balap F1 dibulan-bulani kritik fans F1. Para pengadil justru dianggap tak adil.
Kasus pertama menimpa pembalap Red Bull Racing (RBR) Yuki Tsunoda. Team mate Max Verstappen itu dihukum grid penalty 10 posisi karena melanggar aturan di sesi FP3. Ia menyalip Oscar Piastri (McLaren) yang tengah jalan pelan dan terseok menuju pitlane usai kecelakaan menubruk dinding pembatas dan memunculkan status bendera merah.
"Saya ngga mengerti apa yang mereka ingin saya lakukan dalam situasi itu," komentar driver Jepang itu.
Saat itu, kata Tsunoda, ia melihat MCL39 tunggangan Piastri berjalan pelan di sisi kiri lintasan. Beberapa sisa serpihan akibat menubruk dinding itu masih ada yang berjatuhan. Ban belakangnya pun sudah goyah.
"Saya tak ingin ikut pelan di belakangnya. Beresiko jika rodanya terlepas dan menimpa saya," katanya.
Tapi, stewards tak peduli. Aturan bilang tak boleh menyalip jika bendera merah atau kuning berkibar. Tsunoda diganjar hukuman mundur 10 posisi pada saat start raceday.
Ia nyaris masuk 10 Besar di babak kualifikasi. Hanya meraih posisi ke-11. Gegara penalti itu ia harus start balapan dari urutan 21.
Kasus itu membuat banyak fans F1 menilai putusan FIA berlebihan. Reaksi penggemar Tsunoda pun beragam sinis dan keras di media sosial.
Contoh berikut yang tak kalah aneh adalah hukuman 5 detik yang dijatuhkan kepada Lando Norris (McLaren). Ia dinilai stewards sebagai penyebab kecelakaan dengan Piasrti pada lap ke-66 dari 70 durasi lomba.
Aneh karena kecelakaan itu justru menyebabkan Norris retire alias keluar dari ajang balapan sementara Piastri tak dirugikan apa pun dan mencapai finish pada posisi yang sama saat mobilnya disenggol Norris, yakni P4. Artinya, Nortria sendirilah yang jadi korban.
Hukuman 5 detik itu tentu saja tak berpengaruh apa pun karena Norris tak menyentuh garis finish. Tapi, stewards menetapkannya sebagai finisher ke-18 karena sudah mengikuti balapan lebih dari 90% dari durasi keseluruhan.
Seolah belum cukup, stewards pun menginvestigasi 7 pembalap usai balapan. Mereka adalah Kimi Antonelli, Oscar Piastri, Esteban Ocon, Charles Leclerc, Carlos Sainz, Pierre Gasly dan Lance Stroll. Tuduhannya, mereka menyalip pembalap lain seusai garis finish. Hal yang dalam situasi normal sebenarnya biasa saja. Tapi, menurut stewards, meski sudah finish tetapi status bendera kuning masih berlaku.
Untungnya kemudian stewards hanya berikan hukuman peringatan kepada semuanya.
Dan, stewards juga masih harus kerja keras hungga malam hari waktu Kanda atau Senin (16/6) pagi WIB. Selama 45 menit mereka menyimpang George Russell dan Max Verstappen atas insiden dintokungan terakhir pada lap terakhir. Verstappen menuding Russell mendadak ngerepotin keras, membuatnya kagok dan hampir menyusul lawannya dalam status bendera kuning. Sebaliknya Russell menuduh lawannya berusaha menyalipnya.
Kubu Red Bull melaporkan insiden itu ke stwards Ada dugaan Russell sengaja bermanuver seperti itu untuk 'menjebak' Verstappen membuat kesalahan dan dapat hukuman. Syukur jika ditambah angka penalty point yang membuat Verstappen otomatis terlarang ikut pada balapan berikutnya jika angka hukumannya yang kini 11 berubah jadi 12 atau lebih.
Dan, stewards menolak protes itu karena tak ada indikasi Russell coba lakukan jebakan batman. (r)