MotoGP 2025 Italia: Dicemooh Penggemar Valentino Rossi, Marc Marquez Dibela Petinggi Ducati Yang Asli Italia

Minggu, 22/06/2025 10:51 WIB | Rulin purba
Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi coba menenangkan penggemar Valentino Rossi yang mencemooh Marc Marquez. (Foto: dazn)
Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi coba menenangkan penggemar Valentino Rossi yang mencemooh Marc Marquez. (Foto: dazn)

mobilinanews (Italia) - Puncak konflik Valentino Rossi dan Marc Marquez terjadi di Sepang, Malaysia, 2015. Sudah 10 tahun. Tapi, sakit hati fans VR46 belum sembuh. Mereka meneriaki dan memaki Marquez usai kemenangan sprint race GP Italia, Mugello, Sabtu (21/6).

Tifosi yang memadati tribun maupun  lahan terbuka di sepanjang sirkuit, sebenarnya okay-okay saja di awal race berdurasi 11 laps itu. Pasalnya ada local hero Francesco Bagnaia yang juga rekan setim Marquez yang start di baris depan bareng Marquez Bersaudara.

Ada asa besar kepada Bagnaia yang tiga tahun terakhir menang di Mugello. Adik didik Rossi itu diharapkan sukses mengalahkan kedua rider Spanyol itu di bumi Italia sendiri.

Maka, kegembiraan penonton langsung meledak-ledak saat Bagnaia melejit terdepan selepas start. Ia memimpin dengan perlawanan rapat dua Marquez di kanan-kirinya. Bertiga memasuki tikungan, bahkan nyaris senggolan satu sama lain.

Sayang kepemimpinan Bagnaia hanya sekejap. Kalak beradik Marquez dengan mudah menyalipnya. Tifosi hanya terdiam.

Semakin diam karena pada lap ke-8 kecepatan Bagnaia mulai kendur. Jangankan mengejar Alex dan Marc yang solid di depan, posisi podium tiga Bagnaia pun terancam oleh rider Spanyol lainnya, Maverick Vinales (KTM Tech3) yang menempel hanya dengan jarak 0,4 detik dan pada awal lap ke-11 makin ketat dengan jarak 0,2 detik saja.

Untung Bagnaia bisa bertahan hingga garis finish. All Spanish Podium gagal terjadi. Jika tidak, betapa kecewanya publik Italia.

Untung juga Marquez  tahu diri. Ia tak merayakan kemenangan pertamanya di Mugello sejak 2014 secara berlebihan saat victory lap. Ia bahkan melambai kepada kerumunan tifosi yang meneriakinya sepanjang jalan pulang ke parc ferme.

Tapi  cemoohan itu tak berhenti. Makin terdengar nyaring dari arah tribun utama, yang berseberangan dengan area penyerahan piala kepada 3 pembalap tercepat.

Marquez tetap tenang. Tak memberikan reaksi negatif lewat gesturnya. Namun tidak demikian dengan Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi. Pria Italia itu melipir ke depan tribun dan dengan bahasa Italia berteriak meminta penonton diam. 

"Lihat, ia adalah Merah. Ia Ducati, motor Italia! teriak Tardozzi.

Penonton, ya tetap saja tak bisa diam.

Marquez sendiri mengomentari peristiwa itu dengan bijak. Menurutnya itu sudah sangat biasa terjadi kepadanya jika bertanding di Italia, entah di Mugello maupun di Sirkuit Misano.

"Itu hak mereka. Setiap penonton punya pilihan sendiri pembalap yang mereka sukai. Hanya saja perlu diingat bahwa saya ke sini karena pekerjaan dan berusaha menghibur penonton," kata Marquez.

"Saya senang untuk kali kedua menang di Mugello dan kali pertama bersama Ducati. Senang melihat banyak penonton yang terhibur dengan show hari ini. Banyak kok yang bertepuk tangan untukku."

Sayang, belum didapat komentar sang legend Italia , Valentino 'The Doctor' Rossi yang saat itu berada di garasi tim miliknya, Pertamina Enduro VR46 Racing Team. 

Marquez pun siap menghadapi situasi serupa jika terjadi lagi pada balap grand prix GP Italia pada Minggu (22/6) petang ini waktu Mugello atau malam WIB. (r)