
mobilinanews (Belanda) - Hasil latihan dan kualifikasi buruk. Tapi, Marc Marquez tetap terbaik begitu main di balapan sesungguhnya. Tak ada rasa sakit, tak gentar sama resiko.
Marquez adalah Marquez. Apa pun kondisi fisiknya, tak bisa jadi rujukan untuk mengukur peluangnya di sesi balapan.
Itu diperlihatkan MM93 di sesi sprint race GP Belanda, Sabtu (28/6) petang waktu lokal atau malam WIB.
Start dari P4 dan katanya belum fit 100% akibat kecelakaan pada Jumat kemarin, nyatanya Marquez langsung gaspol selepas start. Langsung menempati P2 di belakang pole sitter Fabio Quartararo (Yamaha), menyalip Alex Marquez dan Francesco Bagnaia yang start dari front row.
Di penghujung lap pertama, MM93 sudah berada terdepan, dan terus terdepan hingga finish di akhir lap ke-13. Lawan dekatnya bukan Quartararo dan bukan pula Bagnaia, tetapi Alex seperti race sebelumnya.
Bagnaia sendiri hanya sanggup finish P5. Di bawah Marquez Brothers, Marco Bezzecchi (Aprilia) yang ikut naik podium dan Fabio Di Giannantonio (VR46 Ducati) di posisi 4. Sementara Quartararo harus keluar gelanggang pada lap ke-10.
Ini kemenangan ke-9 Marquez dalam 10 race sepanjang 2025 ini. Satu-satunya seri yang lolos dari perburuannya adalah sesi sprint di GP Inggris bulan lalu. Yang jatuh kepada Alex. Artinya seluruh ajang sprint race MotoGP tahun ini jadi milik dua Spanyol Bersaudara itu.
Meraih tambahan 12 poin, posisi Marquez kian melambung di klasemen sementara kejuaraan dengan total poin 282. Masih dikuntit Alex di posisi kedua dengan jarak yang tadinya 40 menjadi 43 poin.
Yang semakin menderita adalah Bagnaia, rekan setim Marquez di Lenovo Ducati. Memang ia masih berada di zona 3 Besar, tapi kini semakin tertinggal menjadi 117 poin dari Marquez dan 74 angka dari Alex. Jika pada main race Minggu (29/6) esok Bagnaia tak kunjung membaik juga maka itulah saatnya untuk lempar handuk dalam perburuan gelar 2025. Karena kini semakin nyata kalau performa Marquez Bersaudara itu paten di semua jenis sirkuit. Termasuk di trek yang selama ini dicap sebagai sirkuit yang bukan favorit Marquez seperti Mugello dan kini Assen.
Dalam race utama Minggu (29/6) besok, Quartararo tetap akan start dari pole position. Bersama Bagnaia dan Alex di front row. Tapi, Marquez dari posisi start ke-4 pastinya adalah lawan yang paling layak mereka jaga.
Bagi Bagnaia, bisa jadi balapan besok adalah kesempatan pembuktian terakhir baginya untuk tetap diperhitungkan dalam kejuaraan dunia. Tak lain karena distribusi poin lebih besar dari sprint. Juga karena Bagnaia mengklaim dirinya akan lebih bagus bertanding di lap panjang balap utama ketimbang balap pendek di sprint race.
Beban juara dunia 2022 dan 2023 itu kini semakin berat karena dua joki Italia lainnya mengancam dari urutan 4 dan 5. Keduanya pun punya target sama, yakni masuk 3 Besar di klasemen kejuaraan. Berat ya beban Bagnaia! (r)
KLASEMEN 10 BESAR JELANG MAIN RACE GP BELANDA MINGGU 29 JUNI:
1. Marc Marquez (282), 2. Alex Marquez (239), 3. Francesco Bagnaia (165), 4. Franco Morbidelli (130), 5. Fabio Di Giannantonio (126), 6. Marco Bezzecchi (101), 7. Johann Zarco (97), 8. Pedro Acosta (85), 9. Fermin Aldeguer (81), 10. Fabio Quartararo (61).