MotoGP 2025: Perkara Dengan Aprilia Makin Rumit, Jorge Martin Siap Mengaspal

Selasa, 01/07/2025 21:05 WIB | Rulin purba
Jorge Martin saat mencoba naik motor harian bulan lalu dalam acara internal Aprilia. (Foto: aprilia)
Jorge Martin saat mencoba naik motor harian bulan lalu dalam acara internal Aprilia. (Foto: aprilia)

mobilinanews (Spanyol) - Juara dunia MotoGP 2024 Jorge Martin dijadwalkan jalani tes khusus dalam sehari di atas Aprilia RS-GP pekan ini atau pekan depan. Hanya tes, belum dapat izin main di GP Jerman pekan depan.

Tes khusus hanya untuk Martin itu sudah disetujui Direktur Medis MotoGP Angel Charte. Tapi, untuk langsung balapan di GP Jerman, Sirkuit Sachsenring,  belum diizinkan karena cidera panjangnya sejak awal musim 2025 masih beresiko jika langsung balapan resmi.

Tes khusus seperti ini jadi hal baru di MotoGP. Diperuntukkan hanya untuk pembalap reguler yang kembali ke paddock setelah cidera lebih dari 45 hari. Inisiatif aturan ini diminta dan diperjuangkan Aprilia saat Martin kembali cidera pada GP Qatar, penampilan perdananya setelah absen balapan sejak tes pra musim.

Karena itu bos Aprilia Massimo Rivola menyambut baik keputusan tersebut meski sedang bertikai dengan Martin soal kontrak.

"Ini kesempatan bagus buat Jorge untuk mengenal lebih dalam motor kami, yang bisa juara (lewat Marco Bezzecchi di GP Inggris). Harapannya ia tak jadi memutuskan kontrak," ucap Rivola yang masih menunjukkan niat baiknya meski belakangan ini Martin tidak menunjukkan loyalitasnya kepada Aprilia.

Belum diketahui di Sirkuit mana Martin akan menguji diri sendiri di atas RS-GP.  Yang pasti, jika absen di Sachsenring maka penampilan penuh mantan pembalap Pramac Ducati itu  isa diharapkan pada GP Rep.Ceko pada pekan berikutnya.

Seperti diketahui, Aprilia dan Martin tengah berperkara seusai GP Prancis silam. Martin ingin memutuskan kontrak di akhir tahun 2025 meski ia dikontrak resmi hingga akhir 2026. Alasannya, ada perjanjian kalau ia boleh memutuskan kontrak jika tidak kompetitif dalam 6 seri awal 2025 atau sampai seri Prancis.

Aprilia menolak karena Martin tak bersaing di kejuaraan dunia bukan ksrena faktor motor, tetapi karena cidera panjangnya. Pengacara Martin pun ngeles dengan menyebut soal cidera tak ada disebut dalam kontrak. Aprilia tetap menolak dan menuntutnya hormati durasi kontrak hingga 2026.

Rumit karena kedua pihak kukuh pada argumentasi masing-masing. Bukan tak mungkin persoalan ini akan berakhir di pengadilan. Jika dimejahijaukan maka potensi kerugian ada pada pihak Martin. Karena prosesnya  bisa berlangsung berbulan-bulan sampai akhir tahun maka tak mungkin buat Martin ikat kontrak dengan Honda untuk musim 2026 seperti rumor kencang selama ini.

Bisa jadi Aprilia akan jadikan proses di pengadilan sebagai cara menghalangi Martin berlabuh ke Honda.

Kemungkinan lain, kesabaran Rivola sudah habis. Bisa saja ia 'menggantung' status Martin karena pada akhirnya buat apa ia mempertahankan pembalap yang ingin meninggalkannya. 

Aleix Espargaro,  eks Aprlia yang sahabat Martin dan tahun lalu membujuknya ke Aprilia dan saat ini sudah di skuad Honda sebagai test rider, pun heran melihat sikap eks timnya itu.

"Untuk apa Aprilia menahan pembalap yang ingin  berpisah. Saya memahami situasi Jorge dan ia hanya ingin mengambil haknya," kata Aleix yang juga disinyalir jadi pemain utama dalam proses pindah Martin ke Honda.

Perkara ini pun semakin rumit karena juragan Dorna Sports Carmelo Ezpelata sudah campur tangan. Sejak awal ia tak setuju dengan langkah Martin karena bisa merusak bursa pembalap. Ketika masalah semakin pelik, Ezpelata pun bersikap keras. Ia mengancam akan mengeluarkan Martin dari starting grid musim 2026.

Sikap Ezpelata pun jadi kontroversial karena belum ada kesepakatan final antara kedua kubu. Karena ia hanya berpatokan pada anggapannya bahwa kontrak Martin dengan Aprilia sah hingga 2026.

Sebagai juara dunia bertahan, Martin memainkan drama panjang musim ini. Sayangnya, drama itu bukan di lintasan, tapi dalam sebuah pertikaian. Entah kapan drama ini berakhir. (r)