mobilinanews (Jerman) - Tujuh kali mengaspal di Sirkuit Sachsenring, 7 kali jadi juara. Itu kiprah Marc Marquez selama main di MotoGP. Membuatnya dapat julukan The King of Sachsenring.
Tapi, bukan itu alasan mengapa ia layak kembali menjadi juara pada GP Jerman, Minggu (20 Juni 2021) akhir pekan ini.
Usai menepi selama 9 bulan akibat patah tulang tangan kanan, proses come back Marquez di musim 2021 memang tak mulus. Dari 5 seri yang diikuti sejak dokter mengizinkannya bertanding lagi, ia hanya dua kali mencapai finish di urutan 7 dan 9 (Portugal dan Spanyol). Tiga lainnya di seri Prancis, Italia dan Catalunya semuanya berakhir retire dengan sejumlah kecelakaan.
Fakta itu justru tak melemahkan potensinya masuk Sachsenring untuk pertahankan status sebagai The King. Ada tiga faktor berbeda mengapa MM93 punya potensi meraih kemenangan perdana sejak celaka pada GP Spanyol tahun lalu.
1. Faktor RC213V
Saat kembali ke musim 2021, Marquez kaget dan merasa seperti pembalap rookie di atas RC213V kebanggaannya. Banyak hal yang ia harus pelajari. Pasalnya, spek 2021 yang dibangun pada akhir musim 2020 itu sama sekali tak lewat sentuhannya seperti biasa. Maklum, bertepatan dengan rehabilitasi cideranya yang sampai membutuhkan 3 kali operasi.
Meski hanya latihan 7 laps, Marquez memberikan pekerjaan besar buat Honda dalam tes resmi usai GP Spanyol lalu. Ia memberikan masukan untuk pengembangan sesuai harapannya. Dan, pada tes Catalunya lalu ia sudah dapatkan hasilnya.
"Kini saya sudah bisa mengendarai motor itu sesuai keinginan saya," kata Marquez.
Itu tanda, ia sudah di atas motor miliknya. Spek RC213V sebelumnya ia sebut: bukan motor saya!
2. Faktor Fisik
Dalam tes sehari di Catalunya, Marquez jadi pembalap paling rajin ke lintasan. Ia lahap 87 laps hanya dalam sehari. Ini tanda jelas kondisi fisiknya sudah oke meski sesekali ia masih rasakan sedikit ngilu pada lengan dan bahu kanan.
Jeda dua minggu antara Catalunya ke Sachsenring pun keuntungan tersendiri untuk mengintensifkan proses rehabilitasinya.
3. Karakter Sirkuit
Sirkuit Sachsenring yang anticlockwise atau berlawanan arah jarum jam tak disukai banyak pembalap. Terutama para joki Ducati. Sebaliknya sangat ia sukai. Ini salah satu sirkuit paling lambat di kalender MotoGP. Panjang lintasan hanya 3,7 km. Tikungannya 10 ke kiri dan 3 ke kanan, yang konon menguntungkan para pembalap kidal. Trek lurusnya hanya 700 meter yang tak bisa jadi andalan Ducati.
Dengan dominan tikungan kiri, maka beban fisik Marquez tak terlalu berat dalam race berdurasi 30 laps ini. Itu berarti beban pada bahu dan tangan kanannya relatif lebih ringan dari sebelumnya.
Ia sendiri mengakui keuntungan itu, bahwa tangan kanannya yang masih bermasalah bisa ia `istirahakan` saat balapan. Apakah dengan keuntungan itu ia bisa laju terdepan?
"Balapan di Sachsenring selalu jadi kenikmatan tersendiri buat saya. Tapi, kali ini saya datang dengan situasi berbeda. Jadi, mari kita lihat saja akan seperti apa hasilnya," tegasnya.
Jika tak celaka seperti 3 race sebelumnya, Marquez memang layak difavoritkan juara dengan 3 alasan tadi. Kalaupun gagal ya minimal podium yang juga kali pertamanya musim 2021. (rnp)