mobilinanews (Spanyol) - Semua tahu, terlebih Marc Marquez, kalau kemenangan di GP Prancis lalu terbantu oleh rintik hujan yang sempat turun. Ia dengan sangat cerdik memanfaatkan situasi. Tak semata lantaran keandalan RC213V.
"Ketika melihat butiran hujan pada kaca helm, saya berkata: inilah saatnya, ini balapan saya!" kata Marquez.
Dengan adanya hujan di lintasan maka masalah grip ban menjadi sama bagi semua pembalap. Sebab dalam kondisi trek normal Marquez akui motornya tak lebih baik dari lawan. Ia hanya perlu konsentrasi di depan. Hindari kesalahan dan tidak jatuh.
"Tak mudah untuk tetap fokus karena saya datang ke balapan ini setelah tiga kali jatuh pada race sebelumnya. Saya juga manusia yang terpengaruh hal demikian," katanya.
Untuk menenangkan diri dari kejaran Miguel Oliveira (KTM) yang sesungguhnya lebih kencang di lintasan normal, Marquez memainkan trik yang biasa ia gunakan bersama sang adik, Alex Marquez, saat latihan bersama. Mereka selalu punya kesepakatan yang tercepat start dari belakang, yang lambat berada di depan.
"Saya jadikan dan bayangkan Miguel saat itu adalah Alex. Itu membuat lebih tenang. Karena jika dia mencegat saya maka hal itu sama sekali bukan masalah. Saya anggap ini jadi permainan dan itu menyenangkan," imbuh MM93 yang kemudian justru makin jauh dari kejaran Oliveira.
Wajar jika Marquez menangis mendapatkan kemenangan perdananya sejak Valencia 2019. Itu penantian 581 hari, tak hanya bagi Marquez juga bagi Honda.
Bos tim Repsol Honda Alberto Puig pun melihat sukses ini lebih dominan karena kecerdikan, motivasi dan skill Marquez.
"Kami harus menghargai semua yang dilakukannya. Ini kemenangan penting baginya setelah apa yang terjadi selama ini. Ini juga penting bagi Honda. Tapi, satu hal yang jelas, kemenangan ini sama sekali tak berarti Honda sudah mengatasi masalah teknisnya," kata Puig.
Problem daya cengkeram ban belakang masih jadi isu utama pada RC213V spek 2021. Itu yang melanda Marquez sejak sesi latihan GP Jerman hingga kualifikasi.
Lain halnya saat race, karena trek basah maka masalah grip menjadi berbeda. Dan, hujan itu membuat stamina Marquez juga terbantu.
"Kami tahu Marc juga belum pulih 100%. Betul kami menang, tapi kami sama sekali tak percaya kalau motor kami sudah pulih dari semua kendala selama ini. Kami masih berjuang untuk meningkatkan performa motor. Terlebih menuju race terdekat di Assen," imbuh Puig.
GP Belanda di Assen berlangsung pekan ini, 25-27 Juni 2021. Penantian menarik bukan hanya aksi lanjutan Marquez sang juara MotoGP 6 kali. Tapi, juga penantian menarik bagi Pol Espargaro yang akan lakukan pendekatan berbeda di atas RC213V.
Ia akan memacu motor dengan spek mesin dan set up yang sama dengan motor Marquez. Akan seperti apakah hasilnya? (rnp)