mobilinanews (Inggris) - Bukan hanya Max Verstappen (Red Bull Honda) yang bikin pusing Lewis Hamilton. Performa apik Lando Norris (McLaren) di GP Austria membuat driver muda Inggris itu menjadi idola baru negerinya, mengancam reputasi Hamilton sebagai local hero.
Dari alokasi tiket yang sudah terjual, sebanyak 140.000 fans F1 akan menyemarakkan GP Inggris di Sirkuit Silverstone pada akhir pekan depan.
Ada tiga local hero Inggris yang tampil. Selain Hamilton dan Norris, ada George Russell di tim Williams. Tapi, dukungan penonton tuan rumah diperkirakan tumpah buat Norris dan Hamilton.
Norris yang masih berumur 24 menjadi idola baru negeri itu setelah sukses menaklukkan Hamilton di GP Austria lalu. Jika tak dikenai penalti 5 detik yang ia bayar di pitlane dipastikan ia juga mengalahkan driver Mercedes satunya, Valtteri Bottas, untuk menjadi runner up di garis finish setelah Vestappen.
Penalti itu sendiri kontroversial karena lebih merupakan racing incident ketimbang kesengajaan Norris `mendorong` Sergio Perez ke luar lintasan.
"Kecewa dengan pinalti tersebut. Tapi, saya sangat puas karena inilah kali pertama kami duel melawan tim Mercedes dan Red Bull di lintasan," kata Norris yang akhirnya finish podium ketiga sementara Hamilton gagal podium di urutan 4.
Sebagai pembalapp Inggris di dalam tim Inggris sendiri, Norris diperkirakan bakal dapat sambutan tersendiri pada race Minggu, 18 Juli 2021 mendatang.
Fans Inggris yang kecewa dengan hamilton akan berpindah ke kubu Norris. Ya, belakangan memang Hamilton mulai memunculkan ketidaksukaan fans Inggris sendiri.
Pertama karena selama berkarir di F1 ia tak tinggal di negeri sendiri, namun berdomisili di Swiss atau Monaco yang dituding untuk menghindari pajak penghasilan.
Yang terbaru adalah getolnya Hamilton mengkampanyekan gerakan BlackLivesMatter yang berkaitan dengan isu kesetaraan kulit putih dan hitam.
Hamilton sendiri menyngsong GP Inggris kali ini dengan cara berbeda dari sebelumnya. Tak lagi pulang dengan jet pribadinya jelang laga, tapi kini mudik jauh hari sebelumnya.
Usia seri Austria, pembalap kulit hitam pertama yang juara di F1 itu langsung ke Inggris. Selain mendekatkan diri dengan komunitas F1 di Inggris, tujuan utamanya memaksimalkan persiapan di markas tim Mercedes di Brackley.
Kebiasaan buruknya yang mengabaikan manfaat simulator kini diubah. Dengan sisa waktu lebih dari 10 hari ini ia akan lakukan berbagai simulasi di markas tim, sekaligus intensifkan kolaborasi dengan para insinyur Mercedes di sana.
Semuanya tak lain karena kegundahan Hamilton yang riskan kehilangan gelar tahun ini karena sudah disikat Verstappen dengan keunggulan 32 poin di klasemen sementara.
Ke GP Inggris kabarnya Mercedes akan mengubah paket aerodinamika dan mesin W12 besutannya. Bagaimana hasilnya jelas masih butuh pembuktian. Dan, Hamilton sendiri sesungguhnya tak begitu yakin dengan perubahan itu.
"Dalam lima seri terakhir kami sudah tertinggal sangat jauh dan itu menyakitkan. Saya tak terlalu yakin bisa mengejar dalam tempo singkat, tapi saya akan tetap melakukan yang terbaik meski tak mudah," katanya.
Sisi lain yangmenarik dari GP Inggris nanti adalah uji coba format kualifikasi dan sprint race di ajang F1. Akan ada sprint race (balapan singkat) pada sesi Sabtu yang hasilnya menentukan grid position pada raceday. Kualifikasi dilakukan pada sesi Jumat untuk menentukan posisi start di sprint race. (rnp)