mobilinanews (Jakarta) - "Tolong disampaikan ke semua, jangan sekali-sekali menyentuh korban/pembalap saat terjadi accident balap di sirkuit. Karena kebanyakan bukannya membantu, bisa jadi justru malah mencelakakan dan memperparah korban. Tunggu tim medis datang."
Hal itu tegas disampaikan tegas oleh dr Steven Antonis selaku Chief Medical Officer IMI Pusat dan Sentul International Circuit, pada Webinar IMI-FIA Sport Grand Programme Return to Race, Rabu (7/7/2021).
"Pada saat briefing, kami sampaikan, kalau pembalapnya oke (maksudnya tidak mengalami kejadian atau cedera parah) keluarkan tangan dalam hitungan 5 detik. Kalau lebih dari itu, kita anggap ada yang serius. Maka tim medis segera masuk trek setelah berkoordinasi dengan CoC, ketua safety atau bahkan steward untuk mengibarkan red flag," lanjut dr Steven.
Dr Steven juga menyampaikan bahwa banyak anggapan, tugas seorang media hanya melakukan pertolongan.
"Padahal tidak hanya itu. Sebelum balapan, dokter berperan melakukan survei ke rumah sakit terkait fasilitas apa saja yang dimiliki dan membuat kesepakatan kerjasama sebagai rumah sakit rujukan," ungkap dr Steven.
Pada balapan new normal sekarang, lanjut dr Steven, telah memiliki buku panduan baik itu balap roda dua maupyn roda empat, salah satu yang wajib dilakukan sweb antigen sebelum balap dan menjalankan prokes.
Tugas lainnya, medical membantu kelancaran suatu balapan terkait safety dari hulu hingga hilir sehingga balapan bisa berlangsung bagus.
Juga melakukan medical plan menyusun berapa ambulance yang dibutuhkan, di titik mana dianggap rawan, penempatan pos-pos, memiliki data story medis para pembalap dan lain sebagainya.
CMO yang menggerakkan ambulance ke suatu titik terjadi accident. Dan berapa ambulance yang diperlukan dalam sebuah balapan tergantung pajangnya trek/sirkuit.
"Bagamana kalau ada accident di sirkuit permanen, tidak begitu masalah karena ada CCTV sehingga bisa cepat berkoordinasi dengan CoC di tower. Kalau sirkuit non-permanen, effort lebih dengan menunggu laporan dari marshall," terang dr Steven. (wan)