mobilinanews (Inggris) - Max Verstappen (Red Bull Honda) sama sekali belum mau berkomentar soal insiden tubrukan dengan Lewis Hamilton di GP Inggris, Minggu (18/7/2021) lalu. Lalu, apakah gaya membalap Verstappen akan berubah atau tetap agresif?
Jika gaya balap Verstappen tetap seperti saat ini, maka besar kemungkinan akan terjadi lagi senggolan atau tabrakan keduanya di round selanjutnya. Itu, sepenuhnya bergantung pada bagaimana pembalap Belanda ini menyikapi manuver yang dilakukan Hamilton.
Prediksi sekaligus kekhawatiran itu disampaikan Joe Saward dalam blognya. Jurnalis senior F1 ini menyebut Hamilton kini sudah kirim pesan jelas, tak akan lagi bersabar dan mengalah.
"Siapa bersalah dalam insiden Silverstone, silakan berdebat sepanjang yang diinginkan. Yang saya takutkan adalah akan semakin sering kejadian serupa terjadi antara mereka," kata Saward.
Selama ini, katanya, Verstappen tampil super agresif saat memulai race berdampingan Hamilton di baris depan. Contoh paling nyata, di GP Imola dan Barcelona. Hamilton cenderung mengalah dan menghindari tubrukan. Ia menjaga mobil tetap utuh hingga garis finish.
"Di Silverstone, Hamilton berubah sikap. Ia tak menghindar tapi justru melawan agresivitas lawan dengan tidak memberikan ruang saat Verstappen berusaha lakukan hal sama," imbuhnya.
Hamilton memang yang disalahkan stewards dalam kasus itu. Namun tak bisa dipungkiri kalau insiden itu diawali oleh agresivitas Verstappen.
Menurut Saward, Verstappen kali ini harus membayar mahal hal itu. Bertepatan dengan saat Hamilton benar-benar mempersiapkan diri dan bertekad membalas kekalahan di Silverstone merupakan home racenya.
"Saya tak ingin bahas hal itu lagi. Yang jadi pertanyaan adalah apakah Max akan belajar dari kasus ini bahwa ia kini tahu lawannya tak lagi bisa ditundukkan seperti cara di Imola dan Barcelona?," lanjut Saward.
Jika Verstappen masih teruskan gaya balapnya yang agresif maka besar kemungkinan insiden demi insiden akan mewarnai rivalitas pembalap Inggris versus Belanda ini. Hamilton sudah beri sinyal tak akan berkelit lagi demi pertahankan gelar tahun ini sekaligus rekor 8 kali juara F1.
Sikap pembalap Mercedes itu diperkuat pernyataannya yang mengecam agresivitas lawan dan menyebut itulah yang jadi sumber bencana buat Verstappen sendiri.
Indikasi lain adalah selebrasi Hamilton yang berlebihan di saat `korbannya` masih berada di rumah sakit. Ia sama sekali tak tunjukkan simpati pada musibah lawannya.
Saward dalam tulisannya memang bilang khawatir akan terjadi insiden serupa. Tetapi jika itu terjadi maka sesungguhnya rivalitas sekeras itulah yang dinanti komunitas F1. Agar pertarungan semakin layak ditonton.
Di sisi lain, sepertinya sudah dari sananya karakter Verstappen memang agresif. Kecil kemungkinan akan berubah jadi lembek. Bisa jadi malah lebih keras. (rnp)