mobilinanews (Inggris) - DNF (Do Not Finish) di GP Inggris lalu benar-benar kerugian besar buat Red Bull Honda maupun Max Verstappen. Kini, kerugian yang sama besar mulai mengancam di depan.
Tadinya, Verstappen sudah leading 32 poin atas Lewis Hamilton di klasemen pembalap 2021. Kini hanya sisa 8 angka berkat kemenangan pembalap Mercedes itu di Sirkuit Silverstone.
Pada kejuaraan dunia konstruktor yang tadinya unggul 44 poin kini digerus hanya tersisa 4 poin.
Ternyata itu belum cukup. Kini, Honda berjuang keras menyelamatkan power unit dari bangkai RB16B yang remuk di Silverstone.
Semuanya sudah dikirim ke pabrik Honda di Jepang untuk melihat kemungkinan digunakan kembali. Jika harus ganti maka grid pinalti mengancam di akhir kompetisi 2021. Tentunya juga berpengaruh dalam perebutan gelar.
Power unit di F1 terdiri dari 6 komponen. Yakni mesin, turbocharger, MGU-Hs, MGU-Ks yang masing-masing pembalap hanya dijatah 3 unit per musim. Dua item lainnya adalah energy stores dan kontrol elektronik yang masing-masing hanya dijatah 2 pasang.
Dari alokasi itu, Verstappen sudah 2 kali gunakan 4 item pertama. Mesin dan 3 peranti lainnya itu dipasang baru pada GP Prancis lalu.
Artinya masih dalam masa pakai untuk 3 atau 4 race lagi. Dengan jumlah 23 race tahun ini maka rata-rata mesin digunakan untuk 7-8 balapan.
Jika ada yang kemudian melebihi batas yang ditentukan maka si pembalap akan dikenai hukuman mundur posisi start, lima posisi dari seharusnya.
Itu yang mengancam Verstappen di akhir musim nanti jika Honda tak bisa perbaiki unit daya bekas kecelakaan di GP Inggris.
"Ini bukan hal yang kami inginkan.Tapi biasa terjadi dalam sebuah kompetisi. Seperti biasa kami akan berjuang keras dan lakukan yang terbaik," kata Kepala Proyek Honda F1, Toyoharu Tanabe.
Laga F1 berikutnya berlangsung di GP Hungaria pada 1 Agustus 2021. Sama sekali belum ada kejelasan apakah nanti Verstappen harus buka mesin baru atau tidak. (rnp)