mobilinanews (Hungaria) - Lagi, kisruh antara tim Mercedes dengan Red Bull Honda. Lagi-lagi FIA Race Director berada di tengah mereka. Kejadian antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen jelang sesi Q3 jadi keributan baru, memanaskan insiden Silverstone yang belum tuntas.
Ulah Hamilton yang melambat saat lap terakhir kualifikasi GP Hungaria jadi masalah. Pembalap Mercedes itu dengan rekannya, Valtteri Bottas, keluar garasi lebih dulu dengan posisi Bottas di depan. Di belakang mereka ada duet Red Bull Honda Max Verstappen dan Sergio Perez.
Tapi, Hamilton menjalankan W12-nya dengan lambat keluar pitlane. Membuat duo Honda juga harus melambat. Pastinya membuat Verstappen dan skuad timnya dongkol. Secara mental sudah ada pengaruhnya.
Saat out lap (dari pit lane menuju garis start/finish), Hamilton juga seperti tak berminat mempertajam waktu. Catatan pada run pertama sudah menjadikannya pole sitter sementara, dan ada kesan ia ingin pertahankan waktu tersebut.
Faktanya kemudian memang itulah yang terjadi. Duet Mercedes start front row di raceday GP Hungaria, Minggu (1-8-2021) ini. Dua RB16B persis di belakang mereka.
"Lewis jelas melambat. Lap time-nya buruk sekali. Tapi, itu hak dia," komentar sinis Team Principal Red Bull Honda Christian Horner.
Namun, di paddock Sirkuit Hungaroring, hal itu ternyata berbuntut konflik, pro dan kontra. Hamilton menyebut itu strategi. Di sisi lain ini terkait peraturan.
Pada saat kualifikasi di sirkuit tertentu ada potensi antrian mobil untuk berancang-ancang lakukan time attacking. Biasanya untuk menunggu di depan kosong. Terkait itu, Sporting Regulation FIA pasal 27.4 menyebut: mobil tidak boleh dikendarai dengan lambat, tidak menentu, atau dengan cara yang dapat dianggap berpotensi berbahaya bagi pengemudi atau orang lain.
Pelanggaran pasal ini biasanya berakibat grid penalty dengan sanksi mundur 3 posisi start.
Sayangnya, stewards GP Hungaria tak melihat atau mendiamkan saja kasus out lap tersebut. Semakin ribet karena Michael Masi sebagai FIA Race Director ternyata tak menyinggung aturan itu saat briefing dengan pembalap dan tim. Lagi-lagi ia dituding tak fair.
Karena tak ada dalam briefing maka Red Bull harus mengeluarkan bukti nyata jika memprotes hal itu. Bukti yang memastikan Hamilton memperlambat lajunya. Itu bisa dibuktikan dengan membandingkan dengan out lap sebelumnya atau rata-rata pembalap lain.
Sadar akan hal itu maka tim Mercedes pun langsung gercep ambil langkah antisipasi. Tim yang dominasinya tengah terancam Red Bull ini buru-buru bikin pernyataan. Bahwa pembalapnya tak membuat kesalahan apa pun. Bukti waktu tempuh pun dilampirkan.
Out lap yang dipermasalahkan itu dilakoni Hamilton dalam waktu 2 menit 10 detik. Sebelumnya, saat cetak pole, ia habiskan waktu tempuh 2 menit 14 detik. Di Q2 bahkan Hamilton tempuh dengan 2 menit 17 detik.
"Ada kalanya ia cepat atau lambat dan itu normal," tulis Mercedes dalam rangka mengantisipasi protes Red Bull lebih lanjut.
Hamilton sendiri menyebut hasil kualifikasi secara keseluruhan adalah strategi tim, termasuk di dalamnya peran Bottas. Ia tak menyebut detil strategi itu dan juga tak sebut apa peran Bottas di situ. Yang pasti, kata Hamilton, ia sama sekali tak berniat menghalangi Verstappen merebut pole position.
Nah, soal niat, ya pasti sulit dibuktikan.
`Aksinya tidak sportif. Itu saja!" tegas Penasehat Senior Red Bull Racing Helmut Marko yang ikut dongkol. (rnp)