mobilinanews (Austria) - Yamaha dan Ducati menyebutnya hole shot. Suzuki menyebutnya rear-ride height device. Tapi, fungsinya nyaris sama, perangkat elektronik untuk membantu pembalap melakukan start dan akselerasi keras di beberapa bagian sirkuit.
Maka itu, di tengah rivalitas Yamaha dan Ducati di papan atas klasemen, mainan baru Suzuki jelas menarik perhatian.
Peranti baru di GSX-RR besutan Joan Mir dan Alex Rins ini disebut-sebut tak hanya untuk mengatur tinggi rendahnya suspensi roda belakang, tetapi juga bisa digunakan mengatur suspensi depan kapan pun mereka inginkan. Cara penggunaannya, hanya dengan memencet sebuah tombol pada setir motor.
Joan Mir, sang juara dunia bertahan mengaku merasakan perbedaaan signifikan setelah menggunakan perangkat baru itu. Terutama saat motor digeber pada sesi FP3 dan FP4 yang hari ini berlangsung.
Pada semua sesi latihan sejak FP1 kemarin, ia selalu berada di 5 Besar. Yang bisa jadi patokan standar adalah hasil FP4 di mana umumnya pembalap sudah gunakan set up pilihan untuk raceday.
Pada sesi ini, Mir berada di urutan 4 di bawah Fabio Quartararo (Yamaha), Francesco Bagnaia (Ducati) dan Maverick Vinales (Yamaha). Selisih waktunya hanya 0,156 dari Vinales.
"Dengan alat ini, saya merasa motor lebih mudah didorong ke depan, dengan efek wheelie (roda depan terangkat) yang sangat sedikit. Memang masih perlu tenaga fisik untuk menjaga roda depan. Tapi, karena ini kali pertama kami gunakan, maka apa yang sudah dilakukan para teknisi Suzuki sudah baik," kata Mir.
Hal sama dikatakan pasangannya, Rins. Sudah cukup baik menurutnya, terutama saat ia gunakan untuk daerah pengereman. Ia yakin perangkat ini bisa amemperbaiki performa GSX-RR ke depan.
"Saya hanya harus membiasakan diri saja. Terutama untuk menemukan timing koordinasi antara tuas kopling dengan akselerasi. Ini bukan masalah karena akan terbiasa oleh pengalaman. Maklum, ini barulah prototipe perdana," ujarnya.
Memasuki ronde kedua kompetisi mulai GP Styrian pekan ini, sepertinya memang sudah berat jalan Suzuki untuk mempertahankan gelar juara pembalap dan tim seperti yang dicapai tahun lalu.
Mir yang berada di urutan 4 klasemen sudah tertinggal 55 poin dari Quartararo di puncak klasemen sementara.
Rins lebih parah lagi, terdampar di urutan 14 dengan poin hanya 33. Pada kejuaraan tim keduanya tertahan di urutan 5.
Dengan perangkat baru itu, masih perlu pembuktian seberapa jauh posisi Mir maupun tim akan terangkat. (rnp)