mobilinanews (Austria) - Fabio Quartararo (Yamaha) bilang tak ada lagi sirkuit yang cocok-cocokan dengan pabrikan Honda, Ducati atau Yamaha. Semua sama.
Tapi, yang terjadi di Red Bull Ring Austria masih seperti doeloe: milik Ducati. Rider Yamaha itu harus siap dikeroyok pada race GP Styrian, Minggu (8/8/2021).
Ada 4 rider Ducati dalam baris depan saat start raceday. Dua di front row dan 2 lagi di 2-nd row. Quartararo sendiri berada di grid 3. Ia gagal meraih pole position karena waktu tempuhnya hangus gegara tertangkap pelanggaran track limits.
Membuat P1 dan P2 jatuh kepada Jorge Martin (Pramac Ducati) - yang baru sembuh dari cedera panjang sejak GP Portugal April silam - dan Francesco Bagnaia dari pabrikan Ducati.
Di belakang mereka ada Jack Miller (Ducati), Joan Mir (Suzuki) dan Johann Zarco (Pramac Ducati).
Komposisi starting grid itu, berikut power Desmosedici yang lebih ganas ketimbang Yamaha YZR-M1, sangat memungkinkan para joki Ducati berkolaborasi membendung Quartararo.
Tak lain untuk merapatkan jarak di klasemen karena rider Yamaha itu sudah leading terlalu jauh di klasemen pembalap dengan total poin 156. Kebetulan 3 pesaing terdekatnya di klasemen adalah Zarco (poin 122), Bagnaia (109) dan Miller (100) di urutan 5 karena hanya kalah 1 poin dari Mir di urutan 4.
"Pokoknya kami harus finish di depan Fabio," tegas Bagnaia yang juga menjadi tujuan Miller.
Dan, tanda-tanda `kolaborasi` sudah dari jauh hari diingatkan Zarco. Untuk melawan Quartararo dalam perebutan gelar tahun ini, memang harus lewat kerjasama para pembesut Ducati. Tak boleh saling terkam dalam paroh kedua kompetisi tahun ini.
"Kami sesama Ducati tentu tidak fight untuk saling mengalahkan. Ini bisa menguntungkan dalam strategi menjalani paroh kedua kompetisi," katanya.
Racikan strategi itu yang menarik dilihat dalam raceday. Apakah Martin yang tak ikut dalam konstelasi perburuan gelar akan diperankan sebagai pengganjal Quartararo?
Sebab, jauh lebih berharga buat Ducati jika sejak awal ia membiarkan Bagnaia ke depan dan selanjutnya menahan Yamaha untuk menanti kesempatan Miller dan Zarco.
Setidaknya, begitulah kemungkinan yang ada jika mengacu pada teori `tak saling mengalahkan` seperti disebut Zarco. Seperti Bagnaia, ia pun harus finish di depan Quartararo agar jarak di klasemen bisa dirapatkan.
Tapi, awas, di antara mereka ada Mir yang kali ini merasa sukses dalam sesi kualifikasi karena bisa dapat posisi start baris kedua. Jarang sekali ia dapatkan posisi demikian karena selama ini Suzuki memang lemah di kualifikasi.
Motivasinya pun sama, memperbaiki posisi di klasemen. Kepercayaan dirinya juga tengah tinggi berkat perangkat baru di GSX-RR-nya. Sebelum mendekati Quartararo maka yang lebih dulu harus ia lampaui adalah Bagnaia dan Zarco.
Kembali ke Martin, yang biasanya sangat jago melepaskan diri dari garis start. Mungkinkah ia dibiarkan fight untuk dirinya sendiri atau dapat tugas `pengamanan` untuk 3 joki Ducati lainnya?
Yuk dinanti! (rnp)