mobilinanews (Jakarta) - Ketua IMI Pusat Bambang Soesatyo atau yang lebih akrab Bamsoet menyatakan bahwa final round WSBK 2021 telah siap digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 20-21 November 2021.
"Saya sudah bertemu dan ngobrol dengan berbagai pihak, FIM, Dorna, ITDC, MGPA, untuk mengatasi persoalan yang ada. Dan saya nyatakan WSBK 2021 Mandalika telah siap digelar pada Sabtu dan Minggu pada akhir pekan ini," ujar Bamsoet kepada mobilinanews di Jakarta, Kamis (18/11/2021) malam.
Bamsoet menambahkan juga telah berbicara dengan Carlos Ezpeleta selaku Managing Director Dorna Sport, untuk menyiapkan dan menyukseskan event dunia pertama di sirkuit Mandalika tersebut.
Termasuk memutuskan Tony Whitaker sebagai CoC di Mandalika, serta mendatangkan 18 petugas marshall dari Malaysia merupakan keputusan kolektif berbagai pihak di atas.
"Juga mendatangkan 18 marshall dari Malaysia yang sudah biasa menjadi petugas lomba di MotoGP Sepang Malaysia demi sukses penyelenggaraan WSBK Mandalika 2021," lanjut Bamsoet yang dalam pertemuan malam ini juga didampingi Ricardo Gelael sebagai Badan Pembina IMI Pusat dan Junaedi Elvis (Direktur Antar Lembaga).
"Di lapangan (sirkuit Mandalika), Sadikin (Aksa) Waketum Sepeda Motor dan Happy (Harinto) Waketum Event dan International IMI Pusat sudah 2 hari ini urus soal marshall," tambah Bamsoet.
Pihak sirkuit Sentul sendiri melalui Rio Sarwono sebagai salah satu Komisaris, menyatakan tidak sanggup membantu menyediakan marshall untuk WSBK Mandalika dengan tenggat hanya 4 hari jelang event.
"Kalau untuk tahun depan, untuk MotoGP 20 Maret 2022 kami tentu siap membantu sirkuit Mandalika. Kalau untuk WSBK 2021, kami hanya bisa bantu doa saja," ungkap Rio Sarwono yang juga mantan Ketua Panitia WSBK dan GP500 di sirkuit Sentul dari 1994-1997.
Informasi terbaru diperoleh dari Bamsoet yang juga Ketua MPR-RI bahwa pihaknya mempertimbangkan mantan juara GP 500 (kini MotoGP) Michael Doohan dari Australia untuk in charge di sirkuit Mandalika.
"Untuk Mick Doohan di Mandalika, masih dipertimbangkan. Salah satunya dia bisa menjadi marketing yang bagus, karena nama besar dan network yang luas. Sehingga tidak hanya banyak event international bisa didatangkan ke Mandalika, juga menjalin kerja sama dengan pihak sponsor," lanjut Bamsoet.
Apakah sudah tidak ada yang kapabel dari Indonesia sehingga harus mendatangkan Michael Doohan?
Tentu kita harus berpikir positif dulu, jika benar Mick Doohan akan menjadi pengelola Mandalika, paling tidak, bisa transfer ilmunya.
Apalagi jika salah satu legenda GP 500 itu hanya berdurasi pendek, 1-2 tahun di Mandalika, lebih sebagai kaderasi kepada putra-putra terbaik Indonesia menjadi pemegang tongkat estafet berikutnya.
Karena sirkuit Mandalika dibangun dan dikelola BUMN yang notabene menggunakan dana APBN, jikalau harus menghayer profesional kaliber global, mesti berdaya guna dong. (bs)