mobilinanews (Arab Saudi) - Jelang race GP Brasil lalu para pemimpin Red Bull Racing maupun pemasok mesin, Honda, berada di zona nyaman karena Max Verstappen unggul 21 poin atas Lewis Hamilton dalam perebutan gelar 2021. Kini semuanya gelisah menuju 2 race sisa meski masih unggul 8 poin.
Penasehat Senior Red Bull Racing Helmut Marko, Team Principal Red Bull Honda Christian Horner dan pemimpin proyek Honda F1 Masashi Yamamoto jelas gelisah menyongsong GP Arab Saudi, 3-5 Desember ini di Sirkuit Jeddah.
Semuanya mulai menduga-duga, selain `mesin roket` eks Brasil yang unggul sekitar 30 HP dari mesin RB16B besutan Verstappen, senjata rahasia apa yang akan dibawa Mercedes ke Jeddah.
"Mercedes mungkin punya rahasia. Kami memang masih unggul dalam poin, tapi saya tak melihat ini sebagai sebuah keuntungan. Situasi saat ini benar-benar kritis dan ketegangan terus meningkat," kata Yamamoto yang sejak awal musim memberikan semua yang dibutuhkan agar Honda bisa tinggalkan F1 tahun ini dengan kepala tegak, bawa pulang trofi kejuaraan dunia.
Dengan pengembangan mesin yang sudah tak mungkin dilakukan mengimbangi rival, tak ada cara lain yang bisa dilakukan Red Bull selain mengutak-atik kembali desain RB16B dengan segala paket pendukungnya. Terutama sektor aerodinamika, sasis dan kaki-kaki.
Untuk itulah khusus menghadapi 2 race sisa di Jeddah dan Abu Dhabi, desainer kondang Adrian Newey kembali bekerja ekstra untuk memperbaiki paket RB16B. Newey selaku desainer senior dan paling lama di F1 diharapkan mampu mengubah hal-hal kecil pada mobil Verstappen untuk membawa perubahan positif.
"Newey memulai karir desainnya dari seorang pembalap. Jika ia melihat ada peluang untuk menang maka ia sangat termotivasi dengan cara yang sama sekali berbeda. Ia akan mengeksplorasi setiap milimeter bagian mobil yang bisa dikembangkan," kata Marko.
"Tidak ada yang lebih berpengalaman di kejuaraan ini, tidak ada yang memenangakan begitu banyak gelar dengan tim berbeda, selain dirinya. Hal ini pasti memotivasi para insinyur lain di departemen terkait," tambah Marko.
Newey adalah Chief Technical Officer Red Bull Racing. Nyaris sepanjang musim 2021 ia menepi dari tim akibat kecelakaan sepeda di jalan raya beberapa bulan lalu, membuatnya harus jalani operasi berulang kali. Ia yang merancang RB6 dan RB7 yang satu dekade lalu merajai balapan F1 lewat pembalap Sebastian Vettel.
Sebelumnya, pria Inggris berusia 63 tahun itu menjadi desainer tim Williams dan McLaren juga dengan hasil top di kejuaraan dunia.
Pulih dari cidera beratnya, kini Newey kembali markas tim di Milton Keynes. Hanya satu tugas dan tujuannya: menyediakan mobil Verstappen untuk mengalahkan Hamilton! (rnp)