mobilinanews (Abu Dhabi) - Skuad Mercedes tak sepenuhnya tenang menghadapi partai final perebutan gelar 2021 pekan ini di Abu Dhabi. Pasalnya, dalam persaingan yang tengah ganas melawan Max Verstappen, Lewis Hamilton riskan mendapat hukuman mundur 10 posisi jika abai jaga perilakunya.
Di F1 ada yang namanya drivers reprimand untuk menjaga perilaku pembalap di dalam lintasan maupun di luar lintasan. Ini semacam peringatan keras dari FIA manakal pembalap dinilai ceroboh di dalam lintasan sehingga membahayakan pembalap lain.
Peringatan ini hanya berlaku dalam nsatu musim kompetisi berjalan. Jika seorang pembalap mendapat peringatan kali ketiga maka pada race tersebut atau pada event berikutnya ia mendapat hukuman mundur 10 posisi di garis start, dihitung dari posisi raihannya di sesi kualifikasi.
Kini memasuki seri final di Abu Dhabi, Lewis hamilton sudah mendapatkan 2 peringatan keras. Pertama saat sesi latihan di GP Meksiko, ia memasuki trek tanpa mengindahkan lalulintas di dalam lintasan saat itu. Kali kedua diterima di GP Arab Saudi lalu, saat ia melambat di sesi kualifikasi dan nyaris ditubruk oleh Nikita Mazepin dalam kecepatan tinggi. Ia selamat hanya karena Mazepin bisa berkelit ke sudut sempit di kanan Hamilton dan hanya beberapa sentimeter dari tembol lintasan.
Artinya Hamilton kudu waspada menjaga kelakuannya di Yas Marinas mulai sesi latihan hari ini Jumat (10/12) hingga sesi kualifikasi pada Sabtu (11/12) malam WIB. Jika ia mendapat peringatan ketiga di kurun waktu itu maka otomatis terkena grid penalty 10 posisi di raceday Minggu (12/10).
Jika peringatan itu ia terima pda sesi balapan atau sesudahnya maka hukuman diberlakukan pada seri balap berikutnya.
Selain di dalam lintasan, perilaku pembalap ini juga ditaur di luar balapan namun terkait dengan sesi resmi. Antara lain yang diatur adalah keharusan hormat saat lagu kebangsaan sebuah negara diperdengarkan. Yang juga dilarang adalah propaganda politik atau isu-isu sensitif di luar urusan F1.
Di GP Hungarai lalu, misalnya, 4 pembalap terkena peringatan keras karena menggunakan kaos dengan simbol perlawanan atas isu pembatasan aktivitas LGBT di Hungaria. Tahun lalu hamilton juga jadi sorotan karena gunakan kaos bertuliskan: `Penjarakan polisi pembunuh Breonna Taylor". Ini kasus menggemparkan di AS karena penembakan seorang polisi AS terhadap warga kulit hitam AS. Hamilton sebagai satu-satunya pembalap kuit hitam di F1 ikut gencar mempersoalkan kasus itu dan FIA menganggapnya tak tepat berlangsung saat event Formula 1.
Jadi Hamilton memangharus ekstra waspada akan potensi tersebut. Terlebih karena tensi peraingan dengan Max Verstappen tengah mendidih hingga level panas tetinggi.
Sebaliknya dengan Verstappen, lebih bebas dan dengan tegas mengatakan ia akan tetap bertarung dengan driving style-nya yang menurut banyak orang terlampau agresif dan berpotensi mencelakakan yang lain.
"Saya tetap dengan cara saya, cara di awal musim dan di seriterakhir tak akan berubah. Saya kira semua pembalap harus agresif di balapan. kalau yang lain diperbolehkan, mengapa saya harus disalahkan?` tands driver Belanda yang selalu tampil dingin dan tak kenal kompromi saat balapan.
"Tujuan saya hanya satu, megalahkannya (Hamilton) di sini. Saya akan gunakan semua cara yang bisa dilakukan," tandasnya. (rnp)