mobilinanews (Qatar) - MotoGP bukan sekadar adu kencang dan adu keunggulan teknologi. Kejuaraan dunia ini juga sarat dengan drama dan emosi. Selalu ada sisi humanisnya. Terakhir diperlihatkan Enea Bastianini, rider tim Gresini Ducati usai memenangi GP Qatar kemarin.
"Kemenangan ini, saya persembahkan buat mendiang Fausto Gresini di atas sana," kata Bastianini dalam wawancara perdananya seusai balapan, menyebut nama pendiri dan pemilik Gresini Racing yang sudah malang melintang di balap motor dunia mulai dari kelas kecil hingga level MotoGP.
Persembahan Bastianini membuat Nadia Padovani makin tersedu-sedu di garasi tim Gresini. Janda mendiang Gresini ini sudah menangis sejak pembalapnya berada di baris terdepan balapan pada akhir lap ke-18, dan menunggu sisa 4 laps terakhir dengan penuh kegelisahan dan air mata.
Nadia sontak menjadi sorotan kamera dari berbagai penjuru. Ketika suaminya meninggal akibat Covid-19 pada Februari 2021, ia bersama kedua putranya memutuskan meneruskan kepemimpinan dalam tim Gresini.
Nadia menjadi team principal, satu-satunya wanita di MotoGP dengan jabatan setinggi itu. Kedua anaknya, Lorenzo dan Luca, membantu ibunya pada area administrasi dan aspek olahraganya.
"Kami akan meneruskan cita-cita dan perjuangan almarhum. Bukan hal mudah namun sangat menantang. Tapi, kami yakin kalau almarhum akan menuntun kami dari atas sana," kata Nadia yang mengambil alih operasional tim dua bulan sejak Gresini meninggal.
Nadia yang tadinya ibu rumah tangga itu kini menjelma jadi sosok istimewa di blantika MotoGP dengan hasil kemenangan perdana timnya di kesempatan perdana serial 2022. Gelar juara seri MotoGP pertama sejak kali terakhir diraih Tony Elias di GP Portugal 2006.
Bastianini pun bersaksi, mesin Ducati Desmosedici GP21 dan strategi bannya di GP Qatar (soft di depan dan medium di roda belakang) adalah dua hal yang membantunya meraih kemenangan perdananya di kelas MotoGP.
Tapi, dari sisi tim, ia menilai Nadia sebagai pemimpin luar biasa yang bisa menyatukan seluruh kru dengan semangat dan tujuan sama. Ia menjadi ibu, bukan hanya untuk Lorenzo dan Luca, tetapi juga dirinya.
"Meraih kemenangan di MotoGP sangatlah sulit. Tapi, saya selalu melihat motivasi Fausto di mata Nadia. Nadia telah mampu melestarikan lingkungan yang diciptakan suaminya," kata Bastianini, juara dunia Moto2 2020 yang digadang-gadang sebagai salah satu kandidat joki tim pabrikan Ducati musim depan.
"Sangat menyenangkan karena Fausto telah mendatangkan orang-orang sangat baik dalam tim ini. Nadia membawa suasana tim yang fantastis. Ia membuat semua orang termotivasi dan percaya diri, dan itu yang memungkinkan kami mendapatkan hasil ini," imbuh Bastianini yang merasa lap ke-22 atau terakhir di Sirkuit Losail kemarin sebagai lap terpanjang selama karir balapnya.
Dua pekan lagi tantangan lain menanti Bastianini dan Nadia. Tempatnya di GP Indonesia di Sirkuit mandalika, 18-20 Maret 2022.
Bagi tim Gresini, Indonesia adalah `home race` mereka juga karena 5 sponsor tim berasal dari negeri ini. Bisa dipastikan kelima produk itu akan pol-polan memberikan dukungan dan tambahan motivasi bagi Bastianini. (rnp)