mobilinanews (Inggris) - Pamor Sergio Perez tengah melambung. Dipastikan semangat bertarungnya meningkat drastis menuju sri F1 berikutnya di Sirkuit Baku, Azerbaijan, pekan depan. Apalagi di trek dalam kota ini ia meraih kemenangan perdana bersama tim Red Bull Racing pada musim 2021.
Mimpi demi mimpi sebagai pembalap F1 menjadi kenyataan dalam kehidupan driver asal Meksiko itu hanya dalam beberapa hari. Pertama saat ia menjuarai GP Monaco di sirkuit ikonik Monte Carlo.
Semua pembalap F1, katanya, selalu bermimpi juara di Monaco. Setelah home race-nya di GP Meksiko, seri di Monaco menempati peringkat kedua yang paling ingin ia juarai.
Selang tiga hari kemudian, Perez menerima perpanjangan kontrak dari timnya untuk musim 2023-2024. Ini mimpi kedua yang terkabul karena sejak direkrut Red Bull Racing dari Racing Point di musim 2021, kontraknya hanya belaku untuk satu musim.
Hingga sebelum seri Monaco lalu, statusnya untuk musim depan masih gelap lantaran para driver muda binaan Red Bull sendiri antri menjadi pendamping Max Verstappen.
Hingga saat itu dugaan lama masih diyakini bahwa kontraknya hanya akan diperpanjang setahun demi setahun, seperti status Valtteri Bottas saat menjadi team mate Lewis Hamilton di tim Mercedes (2017-2021). Kini ia dapat kepastian lebih dari diperkirakan, dua tahun.
Yang ketiga adalah posisi Perez di jalur kejuaraan dunia. Ia salah satu kandidat yang ikut berebut gelar, satu hal yang diimpikan semua pembalap.
Ya, dengan raihan 110 poin dan berada di 3 Besar klasemen sementara dengan baru 7 race yang digelar, ia berkompetisi dengan Verstappen di puncak klasemen dengan poin 125.
Hanya selisih 15 angka dari sang juara dunia 2021. Ia pun hanya berjarak 6 poin dari Charles Leclerc (Ferrari) di peringkat kedua dengan total angka 116.
Bahagianya Perez makin lengkap karena Team Principal Red Bull Christian Horner kini menetapkannya tak lagi sebagai pendamping atau supporting driver semata buat Verstappen seperti status sejak tahun lalu.
Ia kini dibebaskan melawan Verstappen untuk berebut poin terbaik karena keduanya sama-sama berada pada jalur perebutan gelar. Tak ada lagi perintah mengalah atau team order seperti sebelumnya.
"Buat saya ini hari-hari yang sangat luar biasa. Benar-benar membahagiakan. Semua yang terjadi dalam beberapa hari ini membuatku sungguh merasa di rumah sendiri. Kerjasama tim benar-benar nyata pada musim ini. Saya dan max akan sama-sama berjuang untuk tim. Kami berteman baik di dalam maupun di luar sirkuit," kata Perez yang kabarnya mendapat nilai kontrak 10 juta USD per musim.
Gajinya memang tak naik signifikan dibandingkan musim lalu, hanya naik 2 juta USD. Namun, bagi Perez, itu tak terlalu prinsip karena personal sponsor yang ia bawa dari Meksiko sudah membuatnya pembalap kaya raya.
Semua aura positif itu pastinya akan membantu Perez untuk kembali jadi pemenang di GP Azrbaijan, Sirkuit Baku, pada Minggu (12 Juni 2022) mendatang. Tahun lalu ia memang jadi pemenang setelah Verstappen pecah ban jelang balapan selesai.
Tapi, tahun ini situasinya pun sudah berubah. Perez sudah semakin nyaman di dalam kokpit RB18, bukan lagi dalam proses adaptasi tapi saatnya menuai prestasi. (rnp)