mobilinanews (Yunani) - Tim Hyundai semakin garang di kancah reli dunia WRC, saat-saat akhir kejuaraan dunia 2022. Di Rally Acropolis, Yunani, pabrikan Korea ini finish dengan memborong podium. Sayang, Ott Tanak menyimpan kekecewaan.
Para pereli Hyundai Thierry Neuville, Tanak dan Dani Sordo menutup sesi Sabtu (10/9) dengan keunggulan waktu signifikan pada hasil sementara. Lantas keluar team order dari tim agar mengamankan posisi bersejarah itu.
Dengan kata lain, Tanak yang saat itu sudah kalah 27,9 detik dilarang fight mengejar Neuville untuk kepentingan poin di klasemen kejuaraan dunia. Sebab, tinggal Tanak yang berpeluang melawan driver Toyota Kalle Rovanpera merebut gelar juara dunia 2022.
Maka pada 3 Special Stage terakhir pada Minggu (11/9), posisi itu tak berubah. Neville meraih kemenangan pertamanya musim 2022. Sekaligus jadi kemenangan ke-4 Hyundai tahun ini setelah 3 sukses Tanak sebelumnya.
"Kami berjuang keras di sini. Ini mengobati kekecewaan di Rally Belgia dan ini hasil luar biasa buat tim," kata Neuville yang gagal meraih kemenangan di home rally-nya bulan lalu.
Tapi, tak demikian buat Tanak. Driver asal Estonia ini tampak kecewa lantaran Hyundai tak menolongnya dalam perebutan gelar, saat terbuka kesempatan besar menguras poin Rovanpera secara maksimal.
Andai tim memerintahkan Neuville berikan kemenangan kepadanya maka Tanak mendapatkan total 25+5 di seri Acropolis. Sementara Rovanpera hanya meraih 4 poin dari bonus power stage di akhir lomba. Artinya 26 poin lawan terkuras.
"Jika mereka ingin terus fight di kejuaraan dunia maka keputusan itu sangat sulit diterima. Tapi, jika mereka utamakan PR (imej) maka ini keputusan baik," tegas Tanak yang akhirnya finish P2 di bawah Neuville.
Dengan tambahann poin 'hanya' 18 dan bonus 5 poin di power stage, Tanak merapat di klasemen dengan jarak 53 angka dari Rovanpera yang masih memimpin dengan total poin 207. Andai tim memerintahkan Neuville berganti posisi finish dengannya maka seharusnya jarak di klasemen tinggal 46.
Itulah yang membuat Tanak kecewa. Dengan selisih 53 poin itu maka Rovanpera bakal mengunci gelar 2022 jika mengalahkan Tanak dengan selisih 8 poin di Selandia Baru, 29 September - 2 Oktober 2022. Seri yang baru masuk lagi di serial WRC ini juga berlangsung di trek gravel.
Dengan 3 putaran tersisa di Selandia Baru, Spanyol dan Jepang, peluang Rovanpera mencetak rekor pereli termuda juara dunia WRC memang masih besar. Tapi, tiga kemenangan beruntun Hyundai di Finlandia, Belgia dan Acropolis patut membuatnya khawatir.
"Kejuaraan belum selesai sebelum benar-benar gelar dipastikan. Saya sudah alami hal baik dan buruk di kompetisi, tapi ini (Acropolis) paling buruk," tandas pereli Finlandia berusia 21 tahun itu yang finish P15 dan hanya mersih 4 poin dari power stage sebagai tercepat kedua di bawah Tanak.
Sepanjang Rally Aceopolis ini Rovanpera selalu bermasalah dengan daya cengkeram ban pada trek gravel dengan debu tebal itu. Membuatnya sulit mengembangkan kecepatan.
Pada sesi Sabtu mobilnya bahkan menghantam pohon dengan kerusakan parah pada bodi GR Yaris Rally1 besutannya. Dari total 16 SS tak sekalipun ia membukukan status tercepat.
Di Selandia Baru, bisakah Tanak memperpanjang perburuan gelar? Atau di sanalah Rovanpera akan menciptakan rekornya? (rnp)