mobilinanews (Bahrain) - Kejutan beruntun Fernando Alonso bersama Aston Martin tak bisa lepas dari sosok Dan Fallows. Ia petinggi tim Red Bull yang 'dibajak' Aston Martin pada 2021 dan sepanjang 2022 menyiapkan konsep mobil AMR23.
Saat ditarik itu Fallows menjabat kepala divisi aerodinamika di Red Bull Racing. Kini ia menjabat Dirwktur Teknik di Aston Martin.
Ia salah satu tangan kanan sang guru Adrian Newey, desainer legendaris yang sudah ciptakan mobil-mobil juara dunia bersama tim Williams dan McLaren di masa lalu dan Red Bull Racing pada era Sebastian Vettel dan sekarang ini bersama Max Verstappen.
Fallows bekerja sangat erat dengan Newey yang di Red Bull Racing menjabat sebagai Technical Chief Officer sekaligus Direktur Teknik. Karena itu Fallows mengakui methode kerjanya banyak mengikuti arah yang telah dilakoni bersama Newey.
Karena itu pula AMR23, mobil perdana yang sepenuhnya karya Fallows dalam banyak hal sangat mirip dengan RB18 yang menjadikan Verstappen juara dunia 2021. Model ini juga yang menjadi basis RB18B yang melahirkan gelar kedua Verstappen tahun lalu.
Karena kemiripan itu pulalah AMR23 saat ini dijuluki The Green Red Bull, karena livery Aston Martin yang dominan hijau.
Verstappen sendiri mengaku tak terlalu kaget melihat performa AMR23.
"Karena mereka (Aston Martin) meng-hire orang-orang hebat," katanya, merujuk Fallows dan beberapa personal inti tim desain dan aerodinamika yang ia bawa serta ke Aston Martin.
Tentu saja perekrutan Fallows dan temannya tak lepas dari ambisi besar team owner Aston Martin Lawrence Stroll. Ayahanda Lance Strool yang juga konglomerat Kanada itu pol-polan sebsr uang untuk menjadikan timnya sebagai penantang di kejuaraan dunia F1.
Ia sudah lebih dulu menyiapkan fasilitas pabrik di Silverstone Inggris yang serba modern sebelum mendapuk Fallows dari Red Bull dan tahun lalu juga menarik Alonso dari tim Alpine. Pastinya dengan gaji dan fasilitas serba aduhai.
"Saya salah satu orang beruntung yang pernah bekerja di bawah Adrian (Newey) dan mendalami methodenya. Ia memiliki pendekatan jelas tentang cara mendesain dan mengembangkan mobil. Sangat fokus pada detil kecil," kata Fallows yang juga menyebut Newey sangat terbuka pada ide para anak buahnya.
Pria Inggris berusia 49 tahun dengan spesialisasi di bidang aerodinamika itu mengaku tentu saja ia banyak terpengaruh oleh Newey. Namun ia juga sadar soal peraturan bahwa banyak hal yang mereka ciptakan di Red Bull tak bisa ia gunakan pada tim berbeda.
"Terlepas darimana julukan The Green Red Bull itu berasal, saya pasti mencoba membawa karya saya sendiri. Dan, saya sangat mendorong banyak tim teknis untuk berpikiran terbuka. Jika seseorang punya pemikiran lebih baik, Anda tak perlu bersikap sombong untuk menerima, terlepas dari siapa mereka. Itu salah satu kekuatan besar Adrian dan mudah-mudahan saya bisa melanjutkannya," terangnya.
Saat tes pra musim lalu, Newey sendiri secara khusus menyoroti perkembangan Aston Martin yang berubah drastis dari sisi teknis dan menyebutnya sebagai mobil yang jauh lebih bagus dari mobil Aston Martin sebelumnya.
Kini di sesi latihan GP Bahrain, mobil karya Fallows dan timnya telah membawa Fernando Alonso menjadi pembalap tercepat di atas AMR23. Mengalahkan RB19 yang notabene karya Newey sang guru.
Akankah ini berlanjut seperti pepatah: guru kencing berdiri murid kencing berlari? (rn)