mobilinanews (Inggris) - Dua juara dunia F1 asal Inggris, Damon Hill dan Jenson Button, menyebut Lewis Hamilton akan tinggalkan Mercedes di akhir tahun 2023 jika W14 tak kompetitif tahun ini.
Menurut mereka Hamilton yang juga asal Inggris masih berambisi memecahkan rekor 8 gelar juara dunia F1. Saat ini ia dan Miichael Schumacher (Jerman) sama-sama memiliki 7 gelar.
Kontrak Hamilton dengan Mercedes berakhir pada akhir musim 2023. Sejauh ini belum ada tanda-tanda perpanjangan kontrak untuk 2024. Padahal biasanya untuk pembalap level atas, soal perpanjangan itu dibahas pada awal musim sebelumnya.
Hamilton maupun bos Mercedes Toto Wolff menyangkal analisa Hill dan Button. Mereka berdua, kata Hamilton, hanya menyebar isu belaka. Tak ada fakta pendukungnya.
"Saya bersama Mercedes sejak berumur 13 tahun. Jelek atau buruk, saya akan tetap di sini. Fight bersama tim, menang atau kalah bersama," tegas Hamilton.
Tapi, bantahan itu tak mendinginkan panasnya isu yang berkembang. Justru semakin panas. Indikator bakal kepergian Hamilton terucap dari kekecewaannya di GP Bahrain dimana Mercedes hanya jadi tim terbaik ke-4 di bawah Red Bull, Aston Martin dan Ferrari. Hamilton menuding petinggi tim tidak mendengarkan masukannya untuk membangun W14 yang digunakan tahun ini. Sebuah pernyataan yang jelas menohok Wolff dan para pembantu terdekatnya.
Terbaru, mantan pembalap top Inggris lainnya, Martin Brundle, ikut menyorot potensi kaburnya Hamilton di akhir musim 2023. Hamilton, beber pengamat top F1 ini, masih bernafsu meraih gelar.
"Ia akan mencari tim yang memungkinkannya juara lagi. Masalahnya ke tim mana? Ferrari? Atau Red Bull? tanyanya seperti dikutip dari express.co.uk.
Brundle sebut Ferrari pada saat ini masih diragukan kemungkinannya meraih gelar kembali sejak yang terakhir pada 2008. Lagipula tim Italia itu punya line up pembalap yang bisa juara dunia andai dibekali mobil yang kompetitif. Pada awal kompetisi 2022, Ferrari sudah miliki mobil itu. Sayangnya gagal jadi juara karena kesalahan teknis maupun strategi.
Satu-satunya yang bisa mewujudkan ambisi Hamilton adalah Red Bull.
"Tapi, bisakah dibayangkan Verstappen dan Hamilton dalam satu tim? Dan, apakah Red Bull perlu duet ini?"
Yang bisa menjawab hal itu hanyalah pihak Red Bull. Maka berbagai spekulasi masih akan berdatangan sepanjang Hamilton belum merasa happy dengan W14. Itu selalu menarik buat fans, terutama penggemar Hamilton.
Demikian menariknya masa depan Hamilton di F1, express.co.uk sampai membuat poling kepada pembacanya. Pertanyaannya tim mana yang jadi perhentian Hamilton setelah Mercedes dan siapa penggantinya di tim pabrikan Jerman itu?
Jawabannya hingga tulisan ini dimuat adalah Ferrari (54%), Aston Martin (21%), Red Bull (13%) dan lainnya (12%).
Calon penggantinya disebut-sebut adalah Lando Norris (Inggris/McLaren/63%) dan Charles Leclerc (Monaco/Ferrrari/37%).
Soal pengganti itu ada opsi lain di luar poling ini. Mick Schumacher yang saat ini jadi pembalap cadangan Mercedes ditengarai justru tengah disiapkan Mercedes untuk calon pengganti manakala Hamilton memutuskan pergi.. Terlebih untuk kepentingan dan strategi marketing Mercedes jika menggandeng putra Michael Schumacher itu. Apalagi usia muda dan reputasinya sebagai juara dunia F2 sangat mendukung meski dua tahun terakhir dianggap gagal di tim Haas. (rn)