mobilinanews (Australia) - Drama panjang di GP Australia masih berlanjut. Kali ini dipicu kejelian netizen yang memposting kesalahan posisi mobil Max Verstappen saat restart kedua GP Australia. Berbagai reaksi pun muncul, seolah FIA menganakemaskan driver Red Bull itu.
Isu itu jadi ramai karena Esteban Ocon (Alpine) dan Fernando Alonso (Aston Martin) dihukum FIA karena kesalahan yang sama, yakni menghentikan mobil di kotak start melebihi ketentuan. Seperti gambar yang beredar, roda depan RB19 milik Verstappen keluar melebihi ketentuan yang berlaku.
Posisi berhentinya tak persis di dalam start box sesuai regulasi. Alonso dan Ocon dihukum lima detik untuk kesalahan yang sama. Karena itu jika Verstappen mendapat hukuman yang sama maka dengan sendirinya kemenangannya batal di GP Australia dan Lewis Hamilton (Mercedes) naik jadi juara.
Verstappen sendiri mengakui saat itu ia sedikit terlambat mengerem mobil. Membuat posisi bannya sedikit maju dari batas.
"Tapi saya pikir masih dalam batas yang diperkenankan, bukan melebihi batas," kata sang juara dunia bertahan.
Stewards dan FIA mendiamkan saja hal itu. Ini yang bikin netizen menganggap Verstappen diistimewakan.
Lantas, bagaimana sebenarnya kata peraturan?
Regulasi sport F1 pasal 48C mengatur dimana dan bagaimana para pembalap harus berbaris dalam kotak start masing-masing. Salah satu butirnya menyebut "pembalap akan kena penalti jika kontak ban depannya berada di luar garis (depan dan samping) pada saat sinyal start."
Di situlah bedanya. Roda depan mobil Ocon dan Alonso secara meyakinkan keluar dari keteraturan sisi ke sisi. Lebih di depan dan samping. Sebaliknya Verstappen hanya lebih di bagian depan kotak gridnya dan karena itu tidak diganyang oleh penalti.
Setidaknya begitulah bunyi sporting regulation F1 yang njlimet. Saking banyaknya aturan njlimet itu, ada beberapa kasus di GP Australia yang jadi perdebatan. Antara lain penalti 5 detik yang diterima Carlos Sainz (Ferrari) dan amcaman larangan satu balapan buat Pierre Gasly (Alpine). (rn)