mobilinanews (Italia)- Kejuaraan reli mobil dunia, Rally Sardegna di bumi Italia, memasuki final day Minggu (4/6). Tinggal menempuh 4 SS. Akankah joki tim Hyundai Motorsport pulang dengan posisi finish 1-2 nanti malam?
Itulah obsesi pabrikan Korea itu, berikut dua punggawanya - Thierry Neuville dan Esepekka Lappi. Memasuki SS16 hingga 19 pada pukul 12.15 waktu lokal atau pukul 17.15 WIBnanti , keduanya punya posisi strategis.
Neuville menjadi pemimpin sementara, unggul 23,8 detik atas Lappi. Sementara dua joki tim Toyota Gazoo Racing, juara dunia bertahan Kalle Rovanpera dan Elfyn Evans, berada di urutan 3 dan 4 dengan selisih waktu di atas 1 dan 5 menit. Jadi, hanya nasib buruk yang bisa menggagalkan ambisi Neuville meraih kemenangan perdana musim ini, juga perdana sejak seri WRC Jepang tahun lalu.
Sejak awal Neuville dan Lappi menjadi lawan terdekat perally veteran Sebastien Ogier (Toyota Gazoo Racing) di baris depan. Sayang, dominasi Ogier terhenti di SS13 akibat mobilnya mlintir keluar jalur dan pensiun (menyusul Ott Tanak/M-Sport Ford) yang out pada SS10.
"Sejak awal kami coba menekan Seb (Sebastien Ogier) dan akhirnya ia membuat kesalahan. Tapi, masih ada 4 stage di depan yang harus diperjuangkan," ucap Lappi yang musim ini menggantikan posisi Tanak di tim Hyundai.
Neuville pun menyatakan rasa lega dalam situasi jelang lomba hari terakhir. Orientasinya tak hanya meraih kemenangan pertamanya di musim 2023, tetapi juga membawa pulang trofi 1-2 buat tim.
"Feeling saya semakin baik di atas mobil. Kami terus belajar dan itu penting. Tinggal 4 stage, kami harus cerdas sebagai tim untuk memastikan finish 1-2," ujar Neuville.
Kalah lebih 1 menit dalam 4 SS sisa secara teori memang berat untuk dikejar Rovanpera guna memperkuat posisi di klasemen sementara WRC 2023. Tapi, jika salah satu stage kembali diguyur hujan maka segala kemungkinan bisa terjadi.
Yang pasti dan sudah terbukti, trek gravel Sardinia kali ini memang tak cocok dengan setelan mobil driver asal Finlandia itu, terutama untuk ban. Ia kesulitan mendapat grip hampir sepanjang lomba. Karena itu tak.mengherankan kalau.juara dunia WRC termuda itu hanya sekali menang dalam 15 stage yang sudah lewat. (rn)