mobilinanews (Jakarta) - Honda tentu tidak bodoh dengan memasang dua silencer di produk mereka yang baru diperkenalkan, All New CBR250RR. Mustahil juga Honda mau menambah beban dan repot bongkar-pasang di motor yang disebut sebagai supersport mini itu. Apalagi cuma menjual penampilan ala supersport dan meminjam teknologi motor MotoGP RC212V, yang berujung harganya terdongkrak.
Ini dijelaskan Tommy Huang, yang sudah mempelajari sistem dual silencer. Menurut Tommy, ini cara Honda memperkuat akselerasi, top-speed, sekaligus lolos syarat ambang kebisingan EURO3. "Sebenarnya ini mirip teknologi pengaturan waktu bukaan katup buang di mesin. Tapi, lebih murah," jelasnya.
Seperti dijelaskan Handy Hariko, ada sistem klep yang mengatur mekanisme di salah satu silencer All New CBR250RR. "Yang satu, baru terbuka di saat 3.000 rpm ke atas. Jadi, ada semacam klepnya, persis seperti RCV di MotoGP," jelas Senior Manager Technical Training Departement Astra Honda Motor (AHM) itu.
Tapi, sekali lagi, kata Tommy, ngga sesederhana itu pemikiran Honda. Itu siasat agar performa All New CBR250RR makin sempurna. "Supaya akselerasi dan top-speed sama.bagus, ya atur exhaust system," ujarnya.
Betul satu silencer baru akan berfungsi melepas gas buang pada putaran gas tertentu. Ini diatur oleh ECU. Tapi, ngga mungkin di rpm 3.000 sudah membuka. Masih terlalu rendah, Bos! Putaran mesin segitu, motor masih berakselerasi.
"Pada saat akselerasi, agar bertenaga, perlu buangan yang kecil. Biasanya eksos tambahan baru diperlukan saat rpm tinggi dan mengejar top speed, ya di atas 7.000rpm," takar Tommy.
Selain itu, guna double silencer adalah meredam suara bising untuk lolos standar Euro3. "Batas bising Euro3, diukur pada putaran 7.000. Lebih dari itu terserah," tambah Tommy lagi.
Jadi, begitulah fungsi dual silencer exhaust system. (Aries Susanto, Foto : motoroid)