mobilinanews.com (Jakarta) - Soal Proton Malaysia akan menjadi mobil nasional Indonesia, menurut Subronto Laras tidak perlu diributkan. "Begini aja deh. Jualan mobil Proton di sini bagaimana? Sangat kecil kan? Ya sudah, itu saja," ujar Chairman PT Indomobil Sukses Makmur itu.
Subronto yang ditemui mobilinanews di kantor PT Indomobil, Jalan MT Haryono, Jakarta (Senin, 9/2) mengatakan, kalau sedan menjadi produk yang akan dikembangkan di Indonesia, sebenarnya pasarnya juga kecil. Karena cuma 2 persen. Itu juga sudah disesaki dengan berbagai merek sedan yang sudah lebih dulu bercokol di sini.
Tapi cerita akan menjadi lain kalau pemerintah menghilangkan pajak hingga total 50 persen untuk sedan Proton yang masuk ke Indonesia. Total pajak 50 persen itu dari PPnbm 30 persen Ppn 10 persen dan bea balik nama 10 persen.
Persoalannya, apakah pemerintah berani melakukan itu? Meski AM Hendropriyono selaku CEO PT Adiperkasa Citra Lestari (mitra Proton di Indonesia) dikenal dekat dengan Bapak Jokowi, Subronto memperkirakan tak bakal ada penghilangan pajak itu.
"Selain itu akan menyalahi peraturan, dan itu akan membuat pihak lain iri. Karena merasa diperlakukan tidak adil," ujar mantan Ketua Gaikindo itu.
Subronto yang ditemui mobilinanews di kantor PT Indomobil, Jalan MT Haryono, Jakarta (Senin, 9/2) mengatakan, kalau sedan menjadi produk yang akan dikembangkan di Indonesia, sebenarnya pasarnya juga kecil. Karena cuma 2 persen. Itu juga sudah disesaki dengan berbagai merek sedan yang sudah lebih dulu bercokol di sini.
Tapi cerita akan menjadi lain kalau pemerintah menghilangkan pajak hingga total 50 persen untuk sedan Proton yang masuk ke Indonesia. Total pajak 50 persen itu dari PPnbm 30 persen Ppn 10 persen dan bea balik nama 10 persen.
Persoalannya, apakah pemerintah berani melakukan itu? Meski AM Hendropriyono selaku CEO PT Adiperkasa Citra Lestari (mitra Proton di Indonesia) dikenal dekat dengan Bapak Jokowi, Subronto memperkirakan tak bakal ada penghilangan pajak itu.
"Selain itu akan menyalahi peraturan, dan itu akan membuat pihak lain iri. Karena merasa diperlakukan tidak adil," ujar mantan Ketua Gaikindo itu.