mobilinanews (Sentul) - Bisa tampil di World Final Rok adalah menjadi impian semua pegokart dan sangat bergengsi. Apalagi untuk bisa lolos bukan pekerjaan mudah dan melalui tantangan berat.
Hal itu yang dialami pegokart Keanon Santoso. Menjadi juara nasional kelas Senior Rok dan runner up Asia, tapi pelajar SMA Global Sevilla Pulomas Jakarta ini harus menelan kekecewaan tak bisa ikut ke South Garda, Italia, medio Oktober mendatang.
"Waktunya barengan dengan F4 SEA di Filipina. Masalahnya, dalam kontrak dengan tim dan promotor, wajib mengikuti seluruh seri. Yang salah sebetulnya promotor yang menentukan jadwal. Karena awalnya kan awal September terus berubah awal Oktober eh sekarang menjadi pertengahan," ujar Keanon kepada mobilinanews.
Tapi meskipun kecewa tidak bisa ikut final Rok Cup tapi mau tidak mau harus menjalankan kewajiban terhadap pihak sponsor untuk tetap mengikutii seri F4 SEA yang akan digelar di sirkuit Subic, Filipina itu.
Yang sedikit membuat Keanon terhibur, posisinya ke World Final digantikan Kezia Santoso, kakaknya yang berada di peringkat kedua klasemen akhir.
Andalan TKM Racing itu kurang hoki di seri terakhir Rok Cup Sentul pada Minggu (11/9) kemarin. Hanya butuh finish ke-5 untuk meraih double winner, pria ramah ini terlempar finish ke-7.
Naas itu karena 2 kali mengalami insiden kena waving Presley Martono di Heat dan insiden senggolan dengan Andy Wibowo hingga membuatnya melintir dan out ke gravel di final. Beruntung masih bisa kembali ke lintasan dan menyelesaikan perlombaan dengan gokart bermasalah.
That is race...(budsan)