mobilinanews (Jakarta) - Penjualan mobil supercar merek Ferrari di Indonesia tahun ini diprediski sedikit lebih membaik dibanding tahun lalu. Beberapa faktor cukup positif memengaruhi niat konsumen mewujudkan mimpinya untuk mengandangkan "Kuda Jingkrak" ini di garasinya.
Dijelaskan Arie Christopher, Direktur Utama Ferrari Jakarta, faktor tersebut antara lain karena konsumen sudah mulai terbiasa dengan harga di level tersebut serta kedua ada dampak positif dari program tax amnesty dari pemerintah.
"Penjualan tahun ini kurang lebih sama, tapi ada harapan lebih baik dari tahun lalu. Kita memang tidak pasang target muluk-muluk, namun kita berharap akan lebih baik," ujarnya beberapa waktu lalu di Jakarta.
Lalu bagaimana Ferrari melihat persaingan di segmen supercar yang semakin ketat dengan berbagai merek lain yang juga agresif bertumbuh di Tanah Air serta menyasar pemilik-pemilik duit yang tak lain adalah konsumen Ferrari?
Dengan santai Arie mengaku kalau persaingan tersebut memang mereka butuhkan. "Makin banyak yang bermain di segmen ini rasanya kita semakin baik. Yang pasti kita melihat Ferrari memiliki karakter tersendiri, tapi saya tidak bilang Ferrari lebih baik atau lebih bagus dari merek lain loh. Karakter inilah yang sangat konsisten dijaga oleh Ferrari dari awal Ferrari hadir sampai hari ini," lanjutnya.
Hal ini menjadi pembeda mendasar antara Ferrari dengan supercar merek lainnya, sekaligus jadi alasan mengapa begitu banyak orang Indonesia yang mencintai merek dan sejarah mobil pabrikan Italia ini. Belum lagi layanan dari Ferrari Jakarta yang terus menawarkan pengalaman kepemilikan kendaraan yang prima.
"Banyak program yang kita tawarkan secara eksclusive kepada owner, inovasi produk yang terus berkembang dan konsep produk yang juga sangat jelas. Setiap karakter dari tipe-tipe Ferrari peruntukannya juga sudah jelas. Tipe ini untuk karakter seperti apa, atau tipe itu untuk customer yang bagaimana, semua sangat jelas."
Jadi tidak usah heran kalau merek Ferrari kini menjadi merek mobil mahal dengan populasi yang tidak sedikit di Indonesia. Meski tidak memegang data real soal jumlahnya, namun Ari mengaku saat ini ada sekitar 200 unit lebih Ferrari tersebar di Indonesia.
"Kalau bilang populasi Ferrari di Indonesia itu banyak terhitung sejak kita jual mulai 2001. Cuma real numbernya sih gak ada, tapi average sekitar 200 unit dan paling banyak di Jakarta.
Disinggung soal profil customer Ferrari dan mobil mewah lainnya yang cenderung tertutup dan seolah tidak ingin muncul ke permukaan, boss yang satu ini menjawab cukup bijak.
"Customer Ferrari merupakan profil yang sudah sangat-sangat matang. Artinya mereka beli Ferrari memang bukan sekadar show off, mereka beli karena memang mereka ngerti banget itu barang seperti apa. Bukan buat nampang dan nunjukin kalau gue orang kaya. Otomatis dengan karakter mature ini, mereka berfikir buat apa gue ekspose, kan seperti itu," pungkas Arie Christopher.
So, jangan ngaku kaya kalau belum ngumpetin "Kuda Jingkrak" di garasi ya pak Ari??? (Zie)