mobilinanews (Jakarta) – Kabar duka datang dari Teguh Imanto, ayahanda pegokart M Harits. “Pak Nicky Tjonnadi telah berpulang tadi pukul 12.10 WIB di rumah sakit Penang, Malaysia,” ujarnya.
Imanto menambahkan, rencana awal almarhum akan dikremasi di Penang pada Rabu (12/10) pukul 11.00 lalu abunya dibawa ke Medan pada Kamis (13/10) dan funeralnya hari Minggu. Kenapa Medan karena nenek moyang almarhum di ibukota Sumatera Utara tersebut..
“Tadi sekira jam 10.45 WIB, kami mendapat kabar kalau kondisi Pak Nicky memburuk. Kemudian pukul 12.10 WIB (13.10 waktu Malaysia), istri saya dapat telepon dari istrinya opa Cuncun bahwa rekan kita Pak Nicky Tjonnadi telah tiada,” lanjut Imanto.
Sebelumnya beberapa minggu lalu, Imanto bersama Max Armand (bos tim Go!!! Motorsport) dan Haridarma Manoppo, sempat mengunjungi ke rumah sakit Penang, Malaysia. Rupanya itu menjadi pertemuan terakhir dengan mantan pengelola Sentul International Karting Circuit Bogor dan Kabid Olahraga Mobil PP IMI itu.
Nicky memang sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit di bagian barat negara Malaysia itu. Beberapa minggu lalu bahkan tim dokter telah menyarankan kepada keluarga untuk membawa pulang pria murah senyum ini ke rumah .Maksudnya, tim dokter sudah give up untuk kesembuhan Nicky..
Namun sebelum itu, tepatnya 22 Mei 2015, mobilinanews sempat bertemu dengan Nikcy saat berlangsung event gokart di sirkuit Elite Subang Jaya, Malaysia.Saat itu masih menjalani radiotherapy di Rumah Sakit Penang, Malaysia. Hal itu disampaikan sendiri Nicky saat mengunjungi para pegokart Indonesia yang tampil di AMC 3.
“Puji Tuhan, tinggal menjalani radiotherapy. Mudah-mudahan dalam 2 -3 minggu ke depan sudah bisa pulang ke Jakarta,” ujarnya kepada mobilinanews saat itu.
Nicky yang mantan pimpinan perlombaan beberapa event roda empat seperti gokart dan balap mobil tampak sudah baik seperti semula.
Ketika mengunjungi paddock tim TKM Racing Indonesia, Nicky didampingi anaknya yang pebalap Clio Tjonnadi dan sang istri. Dia yang mengenakan penutup kepala, sempat memberi kue khas dari Penang.
Nicky diindikasikan terkena kanker otak, sehingga mundur dari jajaran pengurus PP IMI tahun lalu. Kemudian berkonsentrasi untuk pengobatan.
“Di RS Penang itu pengobatannnya luar biasa. Tidak ada larangan makan macam-macam. Tetap makan daging dong biar ada tenaga hehe,” ujar Nicky.
Luar biasa dimaksud adalah fasilitas pelayanannya. Belum lagi biasanya relatif murah dibanding rumah sakit di Jakarta. “Kira-kira 80 persen pasiennya adalah orang Indonesia. Aneh juga kan. Jadi tiap hari ya ketemu teman dan tetangga aja,” sebutnya.
Nicky mengaku sempat blank selama sebulan tidak mengingat apa-apa. Namun keajaiban serasa datang untuk kesembuhannya. Pelan tapi pasti ia merasakan memori kembali seperti semula.
Kini Nicky telah tiada. Keramahan dan totalitas di motorsport sungguh menjadi kenangan yang tak terlupakan. Selamat jalan Pak Nicky....(budsan)