mobilinanews (South Garda) - Hari kedua World Final Rok di South Garda Karting, Lonato, Brescia, Italia, Jumat (21/10), 7 pegokart Indonesia begitu antuasias dan optimis. Mengingat balapan kali ini merupakan Rok International pertama bagi para pegokart.
“Di kelas Junior Rok, pegokart Indonesia, Gezha Sudirman dan M. Harits
begitu optimis dan mempunyai harapan yang besar untuk bisa masuk 10 besar,” ujar Ade Satyaningtyas, manajer tim Indonesia.
Setelah sehari sebelumnya Gezha sempat berada di posisi 1 pada Heat (H) 1, kali ini andalan TKM Kosmic Racing hanya hanya mampu berada posisi 4 pada H2, posisi 8 pd H3 serta posisi 5 pada H4.
Eris Mahpud (kiri) dan Benyamin Goh, dua agen Rok Cup di Asia yang merekam kegiatan di South Garda
Begitu juga dengan M. Harits setelah sempat bersaing di posisi tengah, harus terlempar ke posisi 26 dikarenakan ada masalah dengan ban. Namun kemudian Harits dapat membuktikan bahwa dia juga pebalap yang patut diperhitungkan. Andalan tim Go!!! Motorsport mampu berada di posisi 8 pada H2, 11 pada H3 dan 7 pada H4.
Balapan Rok Cup International kali ini dsinari matahari yang begitu cerah, setelah sehari sebelumnya diguyur hujan terus menerus.
Dengan cuaca yang cukup bisa dibilang adem dan bersinar, pebalap senior Indonesia berjuang cukup berat untuk melawan para pesaingnya. Apalagi 3 pebalap Senior dan Master Rok Indonesia berada di grup yang sama yaitu grup B.
Sejauh ini, Agi Borneo mampu menghasilkan pretasi yang cukup baik, dengan selalu finish
15 besar di setiap heat. Balap kali ini merupakan balap perdanannya di kancah internasional, khususnya di Eropa.
Namun hal itu tidak menyurutkan dan membuat Agi grogi untuk fight dengan pegokart lainnya. Apalagi disaksikan oleh keluarga yang khusus datang dari Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Pembalap senior lainnya Kezia Santoso kali ini harus berjuang keras di kategorinya., Dengan membayangi Agi, Kezia mampu berada di 18 besar di babak Heat yang digelar kemarin.
Semoga saja balapan Sabtu (22/1) ini, Kezia masih bisa meraih prestasi yang lebih baik.Demikian laporan Ade Satyaningtyas, manajer tim Indonesia. (budsan)