mobilinanews

Dianggap Pengaruhi Opini Public di Sosmed, Fitra Eri Dipanggil Steward ISSOM

Minggu, 23/09/2018 03:49 WIB
Dianggap Pengaruhi Opini Public di Sosmed, Fitra Eri Dipanggil Steward ISSOM
Fitra Eri diminta keterangannya terkait statemennya di sosmed. (foto : ist)

mobilinanews (Sentul) – Pembalap senior Fitra Eri kembali dirundung masalah. Kalau sebelumnya sempat dipanggil manajemen Sentul International Circuit (SIC), Bogor, terkait minuman mineral sponsor, kali ini dia dipanggil COC dan steward ISSOM 2018 karena masalah sosmed.

Fitra dipanggil pada Sabtu siang (22/9/2018) untuk diminta klarifikasi sekaligus mendapat teguran dari racing committee SIC.

“Intinya, dia kami minta menjelaskan terkait vlog yang telah dipublish, karena menurut kami berisi tentang penggiringan opini public atas sanksi hukuman yang telah dijatuhkan kepada Fitra. Seolah olah dia yang dirugikan, dan pihak Rio SB yang justru melakukan kesalahan,” ujar Anthony Sarwono, salah satu steward kepada mobilinanews.

Seperti diketahui, Fitra akhirnya mendapat hukuman dari steward pada seri 4 ISSOM lalu, berupa memundurkan satu posisi dari hasil akhir, karena dinilai melakukan pelanggaran memaksa masuk tikungan untuk overtake Rio SB.

Posisi pembalap dibolehkan overtaking di tikungan sesuai regulasi balap international.

Sudah diberikan waktu untuk melakukan banding jika merasa tidak puas, namun tidak dilakukan oleh pembalap yang juga seorang jurnalis tersebut.

Yang muncul kemudian, dia membuat vlog seperti yang disampaikan di atas dan dipublish sehingga mendapat respon dari berbagai pihak. Dari vlog tersebut, jelas dinyatakan bahwa justru Fitra merasa dirugikan Rio SB sehingga mestinya pembalap Honda itu yang kena sanksi.

Akibatnya, banyak netizen yang kemudian mendukung Fitra, sebaliknya ramai-ramai membully Rio SB dan timnya, Honda Racing Indonesia.

“Dalam regulasi  balap mobil yang dikeluarin Bidang Olahraga Mobil IMI Pusat, terkait publikasi di sosmed, sudah diatur juga, masuk soal etika. Sehingga kami panggil Fitra, ditegur dan dia berjanji untuk tidak melakukannya lagi,” lanjut Wono, sapaan karib Anthony.

Alvin Bahar, pembalap senior dan promotor balap Honda Jazz  Speed Challenge dan Honda Brio Speed Challenge tidak bersedia memberi keterangan terkait apa yang dilakukan Fitra di sosmed.

“Saya tidak mau menanggapi yang itu. Tapi perlu saya sampaikan, bahwa rivalitas antara Rio SB dan Fitra Eri telah berlangsung dalam 4 musim balap terakhir. Dan selalu, head on keduanya berakhir kurang baik dengan kerusakan pada mobil Rio,” ungkap Alvin.

Menurut tokoh  balap yang enggan disebut jati dirinya, bahwa sebenarnya sanksi/hukuman kepada Fitra terlalu ringan dan cenderung tidak sesuai regulasi buku merah tentang balap mobil IMI.

“Mestinya, sanksi untuk penerapan pasal 30 tersebut, adalah penalti hukuman minimal 30 detik hingga diskualifikasi. Tapi, dengan hanya diberi hukuman mundur satu posisi, kurang tepat. Dengan posisi finish antara Fitra dan Rio yang rapat, mungkin itu hanya 2-3 detik saja. Padahal kalau sesuai buku Merah, minimal 30 detik, bisa jadi posisi Fitra melorot hingga posisi 4-5,” terangnya.

Apakah masih dimungkinkan menganulir hukuman seperti yang termaktup dalam peraturan dari IMI Pusat?

 “Sangat mungkin dong. Tapi, domainnya bukan di steward, melainkan di IMI Pusat. Ini tinggal soal kemauan aja. Kalau IMI melihat ada kekeliruan, kemudian ingin memperbaiki, ya kenapa tidak. Tidak ada kata terlambat untuk menegakkan regulasi,” tukasnya.

Selain itu, pada seri 5 ini Fitra juga tidak lagi diizinkan memakai mobil Honda Jazz milik tim Honda Pekanbaru untuk kelas ITCC 1600 Max.

"Sudah cukup, mobil akan dipakai sendiri oleh Stefen Teo," ujar Anton "Ceper" Chaidir, penasehat tim Honda Pekanbaru sambil tersenyum.

Di balik itu, kabarnya ada cerita lain kenapa Fitra tidak lagi diizinkan memakai Honda Jazz bekas Alvin Bahar tersebut. 

Wah, seru nih. (BS)   

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo