F1 2024: Red Bull Semakin Pincang. Sergio Perez: "Kini Max Verstappen Rasakan Apa Yang Saya Rasakan"
mobilinanews (Inggris) - Pembalap Meksiko Sergio Perez hampir dipecat meski punya kontrak hingga 2026 bersama Red Bull Racing (RBR). Lini ia punya alibi kuat, performa buruk musim ini bukan karena kelemahannya.
Sejak gabung RBR pada 2021, musim tahun ini adalah terburuk buat Perez meski kompetisi belum tuntas. Melempem dalam 10 race terakhir, tanpa sekali pun podium. Posisi finish terbaiknya hanya P6. Membuat posisi di klasemen pun turun ke level tengah.
Di sesi kualifikasi ia juga lebih banyak bikin petinggi RBR kesal ketimbang senyum.
Team Principal RBR Christian Horner menyebut timnya sudah pincang karena hanya Verstappen yang rutin menabung poin di kejuaraan dunia konstruktor.
"Kami tak bisa bertempur dengan hanya satu kaki," ucap Horner bulan lalu dengan indikasi memecat Perez di tengah jalan.
Pemecatan urung dilakukan tak lain karena pertimbangan sponsor dan dampak buruk buat GP Meksiko mendatang, terlebih pula Verstappen pun tak setuju mengganti pembalap yang belum tentu sebaik Perez.
Usai GP Italia lalu, Perez punya alibi kuat bahwa performanya menurun bukan karena kemampuannya yang melempem, tetapi jelas karena mobil RB20 memang bermasalah. RBR semakin pincang karena lawan lebih berkembang.
Bukan hanya mobil Perez yang bermaslah, tetapi juga menimpa mobil pembalap utama Max Verstappen. Juara dunia bertahan itu tak lagi sedominan musim sebelumnya. Ia kini lebih mudah dikalahkan.
Sejak GP Australia pada Maret silam tercatat sudah 8 kali Verstappen kalah dalam 14 seri terakhir. Semakin parah karena ia juga keok dalam 6 seri beruntun sejak GP Austria hingga Italia. Bandingkan dengan musim lalu saat driver Belanda itu memenangi 19 dari total 22 seri lomba F1.
"Kini Max mengalami apa yang saya rasakan selama ini," kata Perez kepada formula1.
Sebelumnya Perez dianggap tak mampu beradaptasi dengan RB20 karena saat sama justru Verstappen menunjukkan dominasinya.
Gagal beruntun sebanyak 6 race dan gagal masuk 5 Besar di GP Italia rupanya baru menyadarkan petinggi RBR memang ada yang tak beres pada mobil mereka. Mulai dioecundangi bergantian oleh tim Ferrari, McLaren dan Mercedes.
Perez menyebut masalah teknis yang dialami Verstappen sama dengan dirinya. Yakni sulitnya mendapatkan keseimbangan di kokpit RB20.
"Sekarang Max berada dalam kapal yang sama, isu yang sama seperti yang lebih dulu saya jalani. Sedikit membingungkan, tapi data menunjukkan masalah kami relatif sama," ucap Perez.
Tapi, ia tetap tak putus asa. Yakin jika sepulang dari GP Italia akan ada solusi yang didapatkan tim dalam beberapa hari berikutnya.
"Tahun-tahun sebelumnya kami sudah memproduksi mobil hebat. Tak ada alasan mengapa kami tak lagi bisa mengulanginya. Sekarang kami harus menundukkan kepala sampai mendapatkan jawaban dari masalah itu."
Jika saat ini ada hal positif buat Perez, bisa jadi karena serial balap F1 berikutnya berlangsung di GP Azerbaijan pekan depan. Trek dalam kota ini adalah sirkuit favoritnya. Menang 2 kali plus dua podium lainnya di sana dalam 7 penampilan. (rn)