MotoGP 2024: Jack Miller Tak Jadi Pensiun. Ada Intervensi Dorna Demi Pasar Komersial Australia?
mobilinanews (San Marino) - Tak ada lagi gonjang-ganjing bursa pembalap MotoGP musim 2025. Semua seat penuh. Kursi terakhir di tim Pramac Yamaha didapat Jack Miller (Australia).
Setelah terbuang di tim pabrikan KTM dengan kehadiran Pedro Acosta, di tim kedua KTM Tech3 juga ia tak dapat posisi. KTM lebih memilih pasangan Enea Bastianini (Ducati) dan Maverick Vinales (Aprilia).
Hingga Agustus lalu Miller mengakui tak ada tim yang berminat kepadanya dan sudah berencana pensiun dan pulang ke Australia.
Tapi, di belakang layar rupanya terjadi lobi-lobi tingkat tinggi agar sosok humoris, sensasional dan menghibur itu tetap berada di grid MotoGP. Yang bermain, konon, adalah bigboss Dorna Sports Carmelo Ezpelata.
Ezpelata sebagai pemegang hak komersial MotoGP ingin agar Miller bertahan untuk menjaga pasar Australia yang sangat penting untuk kejuaraan ini. Jika Miller tak ada maka greget MotoGP busa jadi kering di Australia tahun depan.
"Kami ingin semakin banyak pembalap mancanegara berada di MotoGP, untuk menahan dominasi pembalap Spanyol dan Italia," ujar Ezpelata yang pastinya paham betapa penting posisi Australia dalam gemerlap balap motor dunia sejak era Wayne Gardner dan Casey Stoner.
Ezpelata pula orangnya yang sangat bersemangat mendorong Miller naik langsung dari Moto3 ke MotoGP pada 2015 lalu. Ia satu-satunya pembalap MotoGP tanpa melewati proses di Moto2 seperti kebanyakan pembalap kelas primer saat ini.
Konon Ezpelata pula yang melobi Pramac yang tahun depan berkolaborasi dengan Yamaha agar merekrut Miller, pembalap pertama yang berselebrasi di podium dengan menenggak sampanye dari dalam sepatunya yang lantas dicontoh banyak atlet lain. Tak hanya di motorsport tetapi juga beberapa atlet dari olahraga berbeda.
Manajer tim Pramac Gino Borsoi menampik adanya intervensi Dorna. Bahwa perekrutan Miller tampak seperti terkatung-katung, kata Borsoi, karena saat ini energi tim tengah terkuras untuk Jorge Martin yang tengah bergelut dalam perebutan gelar.
Miller sendiri menampik kalau ia bisa bertahan di MotoGP semata karena punya paspor Australia.
"Di kompetisi ini tak ada yang peduli Anda warga negara mana. Yang paling penting Anda secepat apa di atas motor," tegasnya.
Bisa jadi Dorna memang ada intervensi. Boleh juga itu sekadar isu meski harus diakui GP Australia di Philip Island salah satu seri terpenting dalam kalender tetap MotoGP, baik dari aspek komersial maupun pembinaan pembalap muda diluar Eropa.
Yang pasti, pengalaman yang dimiliki Miller memang sangat dibutuhkan Yamaha yang beberapa tahun terakhir terkapar dalam persaingan. Seperti disebut pembalap utama tim pabrikan Jepang itu, Fabio Quartararo, bahwa yang dibutuhkan Yamaha adalah rider berpengalaman untuk mengembangkan motor. Bukan pembalap muda yang justru mencari pengalaman.
Soal pengalaman, Miller paling lengkap. Sejak di MotoGP, ia sudah mengendarai Honda, Ducati, KTM dan tahun depan Yamaha. Ini jadi rekor tersendiri, satu-satunya joki MotoGP yang bisa cicipi 4 pabrikan berbeda.
Tahun depan Miller berpasangan dengan Miguel Oliveira yang saat ini menggeber Aprilia di skuad Trackhouse. Artinya, Yamaha tahun depan bisa menemukan rahasia teknis semua pabrikan (5) yang bermain di kelas primer. (rn)