mobilinanews

F1 2022: Ferrari Sudah Game Over, Ironisnya Binotto Dianggap Sukses dan Dipertahankan Sebagai Team Principal

Selasa, 13/09/2022 15:49 WIB
F1 2022: Ferrari Sudah Game Over, Ironisnya Binotto Dianggap Sukses dan Dipertahankan Sebagai Team Principal
Duet Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz di GP Italia, menyimpan team order tahun depan. (Foto: ist)

mobilinanews (Italia) - Boleh dibilang, selesai sudah perjuangan Ferrari mendapuk gelar juara dunia 2022 alias game over meski di atas kertas masih ada peluang, meski hanya sangat kecil. Dan, selesai juga desakan media Italia dan tifosi kepada pemilik Ferrari untuk memecat Mattia Binotto.

Binotto yang dianggap publik jadi biang kerok kekalahan Ferrari musim ini dipastikan aman  posisinya sebagai Team Principal. Itu tergambar dari wawancara khusus Chairman Ferrari John Elkann dengan media top Italia Gazetta dello Sport.

Sang ketua yang memimpin semua operasi Ferrari dan bisnis keluarga Agnelli lainnya itu justru mengapresiasi kinerja Binotto dan jajarannya karena tim sudah mulai kompetitif dalam rivalitas perebutan gelar setelah lebih 10 tahun tak mampu bersaing di level teratas.

"Kami mulai kompetitif dan bisa menang lagi. Tapi, saya belum puas. Kami bisa lebih berkembang. Kami harus lebih maju lagi. Itu berlaku untuk para insinyur, pembalap, mekanik, manajemen tim, termasuk pemimpin tim (Binotto)," kata Elkann.

"Tahun ini saya melihat terlalu banyak kesalahan terjadi. Mulai dari keandalan mobil, kesalahan pengemudi, dan kesalahan strategi."

Belajar dari kesalahan tersebut Elkann percaya The Prancing Horse masih punya kans merebut gelar di musim berikutnya. Setidaknya, kata Elkann, gelar itu diraih sebelum musim 2026 kala FIA lakukan perubahan regulasi teknis.

"Saya yakin Ferrari akan meraih gelar lagi sebelum 2026 dengan Charles Leclerc di posisi paling depan," tandasnya. 

Nah, penekanan nama Leclerc secara spesifik ini mengundang perhatian tersendiri. Salah satu kesalahan besar Binotto adalah membiarkan  Leclerc dan Carlos Sainz bersaing di lintasan, padahal Leclerc sudah unggul 46 poin atas Max Berstappen (Red Bull) hanya pada 3 race awal.

Andai Binotto terapkan team order dalam arti Sainz menjadi pembalap pendukung pasti hasilnya akan berbeda.

Apakah Elkann beri sinyal agar Leclerc jadi prioritas di musim berikutnya, dengan menyebutnya pembalap terdepan?

Ternyata Binotto punya penafsiran berbeda. Ia masih kekeuh dengan sikapnya selama ini dengan memberikan kesempatan sama buat dua driver-nya.

Seperti sebelumnya, ia selalu memuji penampilan Sainz tahun lalu. Tahun ini pun ia menyebut prestasi Sainz terbilang mumpuni. Karena itu ia memyanggah ungkapan Elkann adalah isntruksi untuk berlakukan team order sejak awal.

"Tidak seperti itu. Ketua kami menyebut demikian berdasarkan apa yang terjadi musim ini. Saat ini Charles memang lebih cepat dari Carlos dan lebih sering terdepan. Tapi, Carlos juga menyumbang banyak poin. Saya kira adil untuk memberi kesempatan sama kepada mereka, sampai pada situasi di mana kami berada pada situasi harus menentukan pembalap yang paling besar peluangnya," kata Binotto.

Komentar Binotto ini lagi-lagi membuat tifosi fanatik Ferrari meradang. Ia dianggap membangkang  perintah Elkann sang ketua. Akankah demikian nantinya? (rnp)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo