Balap Ketahanan 3 Jam Sepang : Meski Cetak Best Lap, Avan dan Umar Abdullah (Delta Garage RT) Harus Puas Juara 3
mobilinanews (Sepang) - Mencetak best lap, namun akhirnya duo pembalap kakak beradik Bank BJB Delta Garage Racing Team, Avan Abdullah dan Umar Abdullah harus puas sebagai juara 3 pada balap mobil Enduro 3 Jam (300 km) Malaysian Championship Series 2023 di Sepang International Circuit, Malaysia, Minggu (24/9/2023).
Padahal hampir sepanjang 3 jam durasi balap ketahanan seri terakhir ini, Avan dan Umar yang start dari posisi ketiga sangat mendominasi, dan tidak pernah diovertake pembalap atau mobil lain.
"Tapi, ya itu, saat keluar dari pit stop yang terakhir, kok saya berada di urutan tiga. Padahal hampir sepanjang balapan, selalu terdepan setelah saya overtake pembalap kedua, dan Umar yang overtake pembalap pertama hanya beberapa lap setelah balapan dimulai," ujar Avan kepada mobilinanews.
Avan dan Umar Abdullah, dengan trofi juara 3 Malaysian Championship Series 2023
Sialnya, pada sisa balapan sesi terakhir tersebut, intercom (alat komunikasi pembalap dengan pit rusak), sehingga instruksi tim kepada pembalap hanya melalu board. Dan apesnya, persoalan ini membuat komunikasi jadi tidak selancar di awal-awal lap. Hanya melalui board, terkadang membuat perintah tim nggak terbaca jelas.
Toh, baik Avan maupun Umar tidak patah arang. Pada 10 menit terakhir menjelang finish, Avan terus memacu Honda Civic Type R-nya sekencang mungkin. Sehingga dari semual gap 27 detik hingga tinggal 7,5 detik dari sang juara pertama (pembalap Malaysia) saat menembus finish line.
"Jadi untuk urusan pace, kami tercepat. Itu bisa dilihat dari best lap kami, 2 menit 22,7 detik. Sedangkan juara pertamanya hanya 2 menit 30,4 detik. Tapi rupanya, di balapan endurance (ketahanan), speed tercepat saja tidak jaminan menjadi juara," kali ini tutur Umar Abdullah.
Dan setelah coba dievaluasi dan diskusi dengan tim dari Malaysia yang digandeng Avan dan Umar, kesalahan pertama adalah strategi soal pit stop. "Kami disebutkan terlambat masuk, sementara pembalap lain dari Malaysia yang terbiasa balap endurance, masuk pit lebih awal," terang Avan.
Yang kedua, diakui Avan maupun Umar, salah menerapkan strategi ini dikarenakan tidak terbiasa balap endurance di Indonesia. "Ya kan memang di Sentul juga nggak ada balap ketahanan. Jadi kita belum terbiasa. Dua itu kekurangannya," lanjut Umar.
Umar Abdullah (kedua kanan) disambangi mekanik Toyota Gazoo Racing Indonesia
Padahal, tahun lalu, mereka juga mengikuti balap endurance di Sepang. Hanya saja, tidak lanjut (DNF) karena mengalami trouble pada girboks.
"Semua pas, semua oke, kesatu kita. Dan tidak pernah diovertake mobil lain. Satu pengalaman dan pelajaran kami dapat, untuk balapan endurance bukan tercepat yang menang, tapi bagaimana melakukan strategi yang jitu, terutama pit stop," beber Avan, yang saat ini menduduki posisi kedua klasemen sementara kelas ITCR 1600 Max di ISSOM 2023.
Intinya, karena nggak ada pengalaman balap enduro. "Bagaimana jika balapan dalam keadaan hujan, kapan harus masuk pit stop, kapan mesti keluar pit stop. Lalu, bagaimana mengoptimalkan waktu 5 menit minimal di pit stop selain mengganti ban dan refueling, dan seterusnya," sambung Umar.
Bank BJB mensupport penampilan Avan dan Umar Abdullah di balap ketahanan Sepang
Lalu, bagaimana rencana tahun depan?
"Tahun depan, kelas yang sekarang dihilangkan, karena akan ada kelas TP (T Production) yang akan didominasi Civic Turbo. Tapi, saya dan Umar sepakat down spec di kelas ST, karena pesertanya akan lebih banyak dibanding TP, salah satunya banyak peserta kelas ini yang spec down. Sehingga lebih menarik dan kompetitif. Karena Umar sendiri kan fokus di TCR pada ISSOM tahun depan," terang Avan. (bs)
