mobilinanews

F1 2023 Las Vegas: Gemerlap Balapan Tercoreng Karena Tutup Saluran Air, Ini Dampak Yang Ditimbulkan

Sabtu, 18/11/2023 00:12 WIB
F1 2023 Las Vegas: Gemerlap Balapan Tercoreng Karena Tutup Saluran Air, Ini Dampak Yang Ditimbulkan
Carlos Sainz (Ferrari) merana di tengah gemerlap pesta GP Las Vegas, Amerika Serikat. (Foto: f1)

mobilinanews (AS) - GP Las Vegas, AS, pekan ini boleh disebut sebagai race F1 paling gemerlap, mewah, penuh warna, dan layak dikenang. Tapi, dalam sejenak kesan itu rusak hanya karena tutup sebuah got.

Nasib sial menimpa pembalap Ferrari Carlos Sainz dalam FP1 pada Kamis (16/11) dinihari waktu lokal atau Jumat (17/11) siang WIB. SF23 besutannya menghantam sebuah tutup saluran air yang terbuka setelah dihantam mobil sebelumnya.

Mobil yang melaju dengan speed 320 kpj sedikit terangkat dan langsung terhenti. Sesi latihan dihentikan. Petugas sirkuit pun harus mengecek seluruh drainase di jalan raya tengah kota itu.

Ferrari mengklaim kerusakan pada SF23 sangat parah. Sasis dan beberapa komponen mesin harus diganti. Sementara Sainz menyebut lehernya kesakitan.

Insiden 'kecil' itu langsung viral sepanjang hari. Menjadi topik untuk meledek style Amerika yang mengemas acara entertainment yang super megah namun abai dalam hal safety.

"Acara pembukaan grand pix ini luar biasa hebatnya dengan berbagai suguhan atraktif. Saya menyaksikan dari paddock club, semuanya hebat. Tapi, entertainment adalah satu hal, dan aspek balapnya satu hal lain. Harus dipisahkan," komentar Team Principal Ferrari Fred Vasseur.

Ia menyayangkan persiapan tuan rumah yang ceroboh dalam hal safety yang sesungguhnya paling utama dalam balapan. Para pengamat dan media pun ramai-ramai menyetujui pendapat Vasseur, sembari meledek event gemerlap yang langsung tercoreng oleh insiden tutup got jalanan itu.

Ironisnya, Sainz justru kena grid penalty  mundur 10 posisi usai FP2. Pasalnya, usai FP1 ia harus mengganti sasis dan beberapa komponen mesin yang oleh Ferrari diklaim sebagai akibat dari insiden got tersebut. Karena itu mohon tidak dipenalti.

Tapi, FIA menolaknya dengan alasan tak ada bukti kalau pergantian mesin itu akibat faktor eksternal. Karena itu harus dihukum mundur 10 posisi di garis start sesuai regulasi.

"Ini fakta yang sulit diterima. Persepsi dan penerapan aturan di F1 harus dikoreksi dan ditingkatkan. Selalu ada orang yang membuat keputusan berdasarkan persepsinya," ketus Sainz.

Kekecewaan Ferrari lantas terbayar pada sesi FP2, dimana Charles Leclerc dan Sainz muncul sebagai tercepat 1 dan 2. Dan, Leclerc sendiri sempat mendapat momen berhadapan langsung dengan Max Verstappen (Red Bull). Tak ada yang mengalah meski hanya saat latihan. Terhampar beberapa kali adegan sengit keduanya.

Kini saatnya menunggu, mampukah mereka mengalahkan Verstappen dalam sesi kualifikasi? Dan, seberapa besar Sainz sukses meraih posisi start terbaik dengan keuntungan jeroan mesin barunya. (rn)

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo