mobilinanews

Eddy Saputra Urung Mundur dari Pengurus IMI Pusat Usai Bertemu Bamsoet, Ternyata Ini Pemicunya

Sabtu, 02/12/2023 10:08 WIB
Eddy Saputra Urung Mundur dari Pengurus IMI Pusat Usai Bertemu Bamsoet, Ternyata Ini Pemicunya
Eddy Saputra, gak jadi mundur sebagai Deputi Waketum Olahraga Sepeda Motor IMI Pusat

mobilinanews (Jakarta) - Deputi Waketum Olahraga Sepeda Motor IMI Pusat, H Eddy Saputra urung mengundurkan diri usai bertemu dengan Ketum IMI Pusat Bamsoet di Jakarta baru-baru ini.

"Perlu saya sampaikan bahwa saya nggak jadi mundur dari IMI. Kemarin surat pengunduran diri sudah sampai ke Ketum (Bamsoet) dan saya justru dipanggil oleh beliau," ungkap H Eddy Saputra kepada mobilinanews.

Menurut sumber terpercaya, saat ES (panggilan akrab H Eddy Saputra) dipanggil Ketum dan ada Bendum (Bendara Umum, Iwan Budi Buana). Bamsoet tanya ke ES : biar nggak mundur apa syaratnya?" tanya Bamsoet.

"Batalin saja Surat Start Permissionnya," jawab ES seperti disampaikan sumber tersebut.

Ketum setuju, dan surat tidak jadi mundur sebagai pengurus IMI Pusat langsung ditanda tanganin oleh Bamsoet.

Kabarnya, muasalnya adalah oknum di keuangan dan sekretariatan IMI Pusat mengeluarkan Start Permission untuk pembalap motor tanpa persetujuan pengurus roda dua, dalam hal ini ES yang aktif dan sebagai orang nomor dua setelah Sadikin Aksa.

Yang membuat ES kesal karena Start Permission (surat untuk balapan di luar negeri) diproses orang keuangan. Mengeluarkan Start Permission merupakan domain Waketum atau Deputy Waketum Olahraga Sepeda Motor IMI Pusat.

ES menyebutkan, Start Permission tersebut untuk pembalap MiniGP. "Mereka tuh kalau balapan nggak pernah mau pake rekom IMI Pusat. Tapi minta dikirim balap ke Kejuaraan Dunia. Gimana coba kalau begitu?," ungkap ES.

Penyelenggara MiniGP di Indonesia itu kabarnya mengajukan lewat oknum tadi, tapi agak sembunyi-sembunyi. Namun akhirnya dibuka semua oleh ES saat dipanggil Ketum Bamsoet tersebut.

Kalau ES membuka semua sedetil-detilnya, bukan lain dan tak bukan demi kebaikan bersama.

Dan, mengurus Start Permission itu dibayar resmi. Tapi masalahnya, kenapa tidak melalui pejabat yang berkompeten untuk Start Permission?

Ternyata, hal hampir hampir serupa juga terjadi di gokart. Oknumnya juga sama dialami ES. Bedanya, ES tanpa beban dan "berani" membuka persoalan kepada Ketum. 

Namun pengurus yang kompeten menangani gokart sebagai olahraga mobil, masih terlalu banyak pertimbangan. Padahal terbuka dan berdialog, akan lebih baik untuk menyelesaikan persoalan.

Akibatnya, Eshark Motorsport selaku promotor gokart tetap akan menggulirkan 6 seri kejuaraan Eshark Rok Cup Indonesia 2024, namun tidak lagi berstatus Kejurnas.

Sementara itu, Iwan Budi Buana ketika dihubungi redaksi mobilinanews dari tadi malam melalui WhatsApp ke nomor smartphonenya, hingga berita ini diposting Sabtu (2/12/2023) pukul 10.48 WIB, belum merespon. (tim mobilinanews) 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo