mobilinanews

F1 2024 China: 4 Tahun Absen Gelar Balap, Verstappen dan Sainz Kritik Sprint Race di Sirkuit Shanghai, Beresiko!

Selasa, 16/04/2024 01:18 WIB
F1 2024 China: 4 Tahun Absen Gelar Balap, Verstappen dan Sainz Kritik Sprint Race di Sirkuit Shanghai, Beresiko!
GP China di tengah kota Shanghai, gelar sprint race perdana musim 2024, dianggap beresiko oleh beberapa pembalap unggulan (Foto: f1)

mobilinanews (China) - Ada 6 sesi sprint race di kalender balap F1 2024. FIA dan Manajemen Formula One memilih sprint perdana berlangsung pada GP China, Shanghai, 19-21 April. Padahal sudah 5 tahun Sirkuit itu tak dipakai.

Terakhir negeri Tirai Bambu itu menggelar F1 pada 2019. Kemudian absen pada 2020 hingga 2023 gegara wabah Covid-19.

Dalam kurun waktu itu banyak perubahan terjadi. Regulasi baru mobil F1, misalnya, berubah drastis sejak 2022. Di sisi lain, lintasan Sirkuit Shanghai juga diaspal ulang. Dengan demikian tak satu tim pun punya data teknis yang bisa jadi referensi untuk menyiapkan mobil.

"Saya kira bukan keputusan cerdas menggelar sprint di Shanghai. Tapi, itulah yang mereka inginkan. Dalam pola pikir mereka itu adalah langkah paling cerdas," nyinyir Max Verstappen (Red Bull) yang sejak awal memang tak suka ada sesi sprint di balapan F1.

Dengan adanya sprint maka para pembalap hanya punya waktu 60 menit latihan pada Jumat (19/4/2024). Hari sama juga berlangsung kualifikasi khusus untuk sprint race.

Esoknya, Sabtu (20/4), tak ada lagi latihan. Langsung balap pendek sprint race dan dilanjut dengan sesi kualifikasi untuk raceday Minggu (21/4).

"Semoga saja tak banyak perubahan ulang harus dilakukan pada mobil. Mari menunggu saja apa yang akan diperoleh pembalap di sana," imbuh Verstappen.

Pembalap Ferrari Carkos Sainz turut mengkritik kebijakan itu. Selain alasan persiapan yang minim, ia sebut banyak pembalap yang belum pernah tampil di Shanghai. Hanya latihan 60 menit kemudian gaspol pada tiga sesi berikutnya punya resiko tersendiri.

"Buat penonton tentu bagus. Tapi, kami harus menghadapi resiko yang menanti. Saya sendiri menyukai Sirkuit Shanghai, salah satu favorit saya. Tapi, menempatkan sprint race di sana bukan hal yang tepat," ucapnya.

Seperti kata Verstappen, dalam konteks F1 sebagai entertainment, keputusan itu memang tepat. Tapi, sebaliknya dari perspektif olahraga/performa dan safety. Sama dengan Sainz, keputusan itu lebih condong kepada tujuan komersial.

Itu sangat mungkin terjadi. Pasalnya, China sudah sangat ngebet menggelar F1. Tak lain karena mereka kini punya local hero, Guanyu Zhou (Sauber) yang juga baru kali ini tampil di negeri sendiri setelah 2 musim di F1.

Karena faktor Zhou, bisa dipastikan gairah penonton tuan rumah akan berlipat ganda menuju sirkuit. Termasuk pada sesi Sabtu yang biasanya sepi, kini diprediksi bakal membludak demi sang local hero. (rn)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo