mobilinanews.com (Jakarta) - Sejak era tahun 1980an hingga
awal tahun 2000an, APM Yamaha Indonesia punya satu kenangan yang cukup membekas
di arena balap ibukota. Namanya Sunday Race dan pelaksanaannya bisa dilakukan
dimana saja. Mulai dari sirkuit Ancol, sirkuit Kemayoran sampai sirkuit pasar
senggol di jalanan ibukota. Kemudian merambah ke daerah-daerah lain di
Indonesia.
“Saat itu balap tidak ribut dan politis seperti sekarang.
Balapan berlangsung lebih guyub, meski motor yang turun balapan dari berbagai
merek dan berbeda spesifikasi atau kapasitas mesin,” kata M Abidin, GM
Aftersales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM),
kepada mobilinanews hari Kamis (23/4).
Antusiasme dan keriuhan dari masa lalu ini yang dihidupkan kembali oleh Abidin dan timnya di Motorsport Yamaha Indonesia pada tahun 2015. Menggunakan sirkuit Sentul, PT YIMM menggelar lima seri Yamaha Sunday Race. Seri pertama telah berlangsung 27 – 29 Maret 2015 (baca juga Yamaha Sunday Race: Ajang Komunitas Jadi Pembalap Pro). Seri kedua sedianya berlangsung pertengahan Mei 2015.
Balapan ini melibatkan komunitas pengguna Yamaha R15, R25 dan R6 di Indonesia. “Untuk seri kedua yang akan berlangsung ini bahkan ada peminat baru dari Medan, Bali, bahkan Filipina. Mereka nampaknya mendapat informasi kegiatan kita dari ekspos pemberitaan berbagai media digital pada seri pertama,” kata Supriyanto, Manager Motorsport PT YIMM.
Pada seri pertama lalu tercatat setidaknya ada 135 starter
yang berlaga. Animo yang membludak ini kemudian membuat pihak YIMM membagi balapan
di kelas R15 dan R25 ke dalam tiga kategori, yaitu kelas Pro, kelas Community A
dan Community B (baca juga Yamaha Sunday Race: Ini Dia Komentar Komunitas).
Kelas Community A untuk para pembalap dari kalangan
komunitas yang memiliki kans untuk naik kelas Pro. Sementara
Community B lebih kepada wadah fun race untuk
mengakomodir para anggota komunitas R-Series yang penghobi atau senang balapan.
“Kita tetap memberikan edukasi kepada mereka tentang
dasar-dasar dan regulasi balap yang benar, termasuk dengan memberikan fasilitas
digital mengenai gaya balap mereka dan hal-hal yang seharusnya diperbaiki,”
tambah Abidin. Klik https://ridinganalyzer.yamahamotor-webservice.com/.
Salah satu kiat Yamaha agar para pembalap yang ikut di ajang
Sunday Race, khusus untuk kelas R25 regulasi kapasitas mesin dibuat 280cc. Hal
ini sengaja dilakukan agar para pembalap belajar melakukan riset berjenjang,
sekaligus merupakan strategi masa depan Yamaha Indonesia mengingat Dorna
disebut tengah memproyeksikan mengadakan balap di kelas motorsport 300cc.
“Orang Eropa bahkan publik dunia tengah memantau dunia balap
tanah air, karena faktor crowd-nya
(keriuhan). Menurut mereka faktor crowd ini
merupakan salah satu pesona Indonesia yang sulit disaingi,” kata Abidin.
Yamaha Sunday Race sekaligus menjadi atmosfer baru untuk
menemukan bakat-bakat balap yang terpendam, agar tidak hanya muncul fenomena
pembalap 4L (Lo Lagi Lo lagi). Plus kehadiran Yamaha Sunday Race semakin
menghidupkan atmosfer bisnis para vendor aftermarket motorsport. Pihak
Motorsport YIMM sendiri saat ini memiliki 11 vendor, di antaranya adalah Sakura
dan Koh Yonk.
“Kualitas knalpot buatan Sakura misalnya ternyata
berkualitas dunia, namun tidak disadari oleh pada vendor kita. Ini yang kami
bantu fasilitasi, termasuk di ajang Le Mans di Perancis. Jika Anda melihat
balapan ketahanan motorsport 300cc, setidaknya 80 persen motor Yamaha yang
turun adalah buah karya anak Indonesia,” pungkas Abidin.
WuIdih, kalau begitu Yamaha Sunday Race harus kita dukung nih, brosis. Banyak hal yang hidup dan berkembang positif di ajang ini.