mobilinanews (South Garda) - Keinginan tak selalu terwujud sama dengan yang diharapkan. Rupanya, itu dialami pegokart senior Zahir Ali.
Berjuang sepanjang musim 2018 dan berhasil menjadi juara kelas Master Rok Cup Asia, andalan Tanada Racing itu terobsesi untuk tampil di ajang Final Rok Cup International di sirkuit South Garda, Lonato, Italia, 10-13 Oktober 2018.
Banyak kalangan optimis, Zahir akan mampu berbicara banyak. Pasalnya, kemampuannya semakin terasah seiring motivasinya yang besar untuk berprestasi. Bahkan pada seri terakhir Kejurnas ESHARK Rok Cup di Sentul, bahkan menjadi juara 1 kelas Senior Rok.
Jadi apa masalahnya? Ternyata regulasi baru menaikkan usia peserta kelas Master menjadi minimal 32 tahun. Sedangkan untuk memenuhi syarat usia tersebut Zahir masih kurang beberapa bulan. Saat ini usianya baru 31 tahun beberapa bulan.
Terpaksa dia akan berlomba di kelas Senior Rok, bukan di kelas Master Rok seperti yang skenario awal.
Berlaga di kelas Senior, usia Zahir tergolong tua. Karena harus bertarung dengan para pegokart yang usianya rata-rata belasan tahun.
Dari Indonesia saja, ada 3 nama rookie senior yakni Rava Mahpud (14 tahun), Akheela Chandra Dewanto (14), M Harits (16). Satu kontestan lagi yakni Silvano Christian (25).
Namun, jangan remehkan Zahir. Jam terbangnya yang tinggi dari gokart, F3 hingga A1GP yang merupakan international event, ditunjang kedisplinannya berlatih fisik, justru dia menjadi salah satu pegokart tim Merah Putih yang diandalkan bisa meraih podium.
Kita tunggu kiprah Zahir di South Garda. (budsan)